SOLO (voa-islam.com) - Di tengah-tengah ramainya masyarakat membicarakan tentang Islamic State Iraq and Sham (ISIS), terlebih Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) beserta aparat mati-matian mengkampanyekan akan gerakan ini, Dr. Amir Mahmud justru mempunyai hasil kesimpulan yang beda.
Berdasarkan hasil penelitianya, beliau menyatakan ISIS tidak ada di Indonesia. Sehingga beliau berharap BNPT tak perlu over (berlebihan –red) dalam mensikapinya.
“Apa yang dilakukan BNPT ini adalah Counter Ideology dengan maksud untuk membendung arus gelombang pemikiran yang sekiranya bisa muncul ISIS di Indonesia atau memberantas dari pada kesamaan pemahaaman pemikiran umat Islam terhadap pergolakan jihad di Syams, ini yang harus kita fahami, jadi karena ini adalah misi counter ideology maka BNPT melakukan sebuah serangkain isu di berbagai kalangan dalam diskusi untuk memberikan kesan bahwa ISIS adalah sebuah gerakan yang sangat radikal,”ungkapnya kepada voa-islam.com, via WhatsApp, beberapa waktu yang lalu.
Dr. Amir Mahmud yang kini aktif dalam penelitian khazanah Islam di berbagai negara ini selanjutnya mengatakan.
“Persoalannya adalah apakah ISIS itu ada di Indonesia? Persoalannya itu, saya berkali-kali dan berulang kali saya bicara di forum-forum diberbagai pertemuan manapun, saya katakana bahwa di Indonesia ini tidak ada ISIS, yang ada semangat yang ada wacana, sebagaimana masyarakat Indonesia melihat pertandinga piala dunia dan ngefans dengan salah satu negara Brazil misalnya, jadi dalam konteks ini, ISIS di Indonesia itu tidak ada,” tegasnya.
Bahkan beliau juga menegaskan bahwa UUD 45 mengajarkan akan perbedaan dan saling menghormati, bila terlalu memaksakan sebuah kehendak pendapat yang terjadi adalah sebuah upaya pembodohan intelektual dan pelanggaran akan konstitusi. [protonema/voa-islam.com]