View Full Version
Jum'at, 24 Apr 2015

Mudir Pondok Tahfizhul Qur-an Ar Ridla Makassar Ditangkap Ditengah Jalan oleh Densus 88

MAKASSAR (VOA-ISLAM.COM) - Ustadz Muhammad Basri MA, pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Tanfidz Al Quran Ar Ridla yang beralamat di dekat Kompleks Perumahan Pesona Alam Indah, Jalan Manuruki, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, dikabarkan menghilang sekira pukul 09.30 Wita.

Sehingga beredar dugaan, bahwa ustadz yang kerap mengkritisi pemerintahan Presiden Jokow Widodo (Jokowi) dalam tabligh-tablighnya ini telah ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror.

Ternyata dugaan itu tidak meleset, penangkapan yang lebih mirip penculikan Ustadz Basri tersebut, dilakukan Jumat (24/4/2015) sekitar Pukul 09.30 Wita tadi, saat beliau pulang belanja di Jalan Manuruki depan Apotik Bungadia Blok A No 29 BTN Hartaco Indah Jalan Manuruki, Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya

Satuan Densus 88 Polda Sulselbar yg beranggotakan 12 orang dengan mengendarai 2 Mobil melakukan penyergapan tanpa mendapatkan aksi perlawanan dari Ustadz Basri yang membonceng anaknya berusia 3 tahun itu.

... Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, selalu saja hal berkenaan dengan aqidah Islamiyah (tauhid) dan kewajiban Islam yang agung (jihad) dipaksakan menjadi alat bukti bagi terorisme! Ada apa sebenarnya dengan aparat kepolisian negara ini? ...

Menurut saksi mata, Ahmad, penangkapan tersebut terjadi pada Pukul 09.Wita, saat Ustazd Basri MA pergi membeli sayur di komplek BTN Hartaco.

“Pukul 09.25 wita, saat Ustazd Basri MA kembali dari belanja dan dihadang oleh anggota Densus 88 lalu ditangkap dan dikasih naik mobil dan berangkat kearah jl Pajaiang,” ucap saksi mata ini. Sedangkan sepeda motor dan anak Ustadz Basri yang berusia 3 tahun ditinggalkan begitu saja di pinggir jalan.

Sekitar Pukul 09.45 Wita, Santri Pesantren Tahfizhul Qur’an datang mencari dan menanyakan keberadaan pimpinan Pondok mereka. Kemudian sekitar Pukul 10.00 Wita anggota FPI berdatangan ke Pesantren untuk mencari informasi kepastian yang menculik Ustazd Basri.

Kepala Polda Sulselbar, Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Anton Setiadji membenarkan penangkapan terhadap ustad Basri yang dilakukan Densus 88 AT.

"Iya memang benar, dia (Ustaz Basri) ditangkap Densus 88 AT. Tapi saya tidak tau persis kronologis penangkapannya. Termasuk juga, ustad Basri ditangkap karena apa saya juga tidak tahu. Itu urusannya Densus 88 AT," kata Anton.

Kemudian, menurut twit dari Ustadz Harits Abu Ulya selaku Pengamat kontra terorisme, dari tempat Ustadz Basri, konon pihak Polisi mengambil bendera bertuliskan kalimat Tauhid dan buku-buku Jihad untuk dijadikan alat bukti.

Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un, selalu saja hal berkenaan dengan aqidah Islamiyah (tauhid) dan kewajiban Islam yang agung (jihad) dipaksakan menjadi alat bukti bagi terorisme! Ada apa sebenarnya dengan aparat kepolisian negara ini? (DBS/AF/Voa-Islam.com)


latestnews

View Full Version