Surabaya (Voa-Islam)-Tokoh karismatik Muslimin Surabaya, KH Hasyim Yahya sebagai Ketua Yayasan Masjid Mujahidin, Beliau menegaskan agar mimbar masjid Mujahidin bersih dari Ulama BNPT.
“Mari kita selektif betul, jadi siapa yang ngomong terus jangan didengar saja seenaknya. mimbar ini digunakan terus. Ibnu Taimiyah mengatakan demikian..demikian.. tapi dia tidak mengatakan bahwa Rasululloh shollalloohu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa tidak boleh taat kepada amir yang bertentangan dengan Al Qur’an dan Sunnah” Papar ustadz Yang sudah sepuh ini Rabu, 8 April 2015
Beliau menambahkan “ kami sampaikan, mudah-mudahan mimbar ini tidak dikotori lagi oleh Halabi, BNPT dan lain sebagainya dan ulama-ulama yang mengaku “SALAFI” tapi Salah Fikir, tetapi mungkin dia ulama’ suu’ , mungkin ulama sulthon” Tegas beliau.
Kisah berawal dari Menjelang sholat Jum’at, pada 27 Maret 2015, jamaah Masjid Mujahidin dikagetkan oleh kedatangan serombongan iring-iringan mobil aparat yang membawa “Tamu Negara” tak diundang Syeikh Ali Hasan Al Halabi Tokoh Deradikalisasi Internasional dari Yordania yang mampir ‘Jum’atan’.
Siapa yang mengira kalau ulama yang di import BNPT untuk ‘Proyek Deradikalisasi’ ini tiba-tiba berani ‘nyelonong’ naik ke mimbar Masjid yang akrab dengan tokoh Radikal di Indonesia untuk menyampaikan khutbah Jum’at, sedangkan khotib yang terjadwal sudah datang ditempat lebih dulu. Belakangan diketahui bahwa, Khotib terjadwal telah diminta oleh ‘agen BNPT’ agar “mengalah”
Dari sumber yang ada, Ulama BNPT itu bisa masuk ke Masjid Mujahidin Surabaya ternyata ada beberapa Oknum takmir yang salafi.dan KH Hasyim Yahya menyayangkan tindakan ini [Protonema/Syahrul/Voa-Islam]