JOMBANG (voa-islam.com)- Tidak sedikit orangtua yang bangga manakala anaknya masuk ke lembaga pendidikan seperti pesantren. Selain ilmu dunia yang diajarkan, ilmu akhirat pun juga diajarkan. Bahkan dapat melampaui dari sekolah pada umumnya di saat mata pelajaran agama disajikan oleh pendidik.
Mubalighah Hj. Nurul Abidah adalah salah satu dari sekian banyak orangtua yang merasa bangga terhadap anak-anak(nya) yang ingin belajar di pesantren. Di saat zaman sekarang banyak masyarakat menilai bahwa pesantren bukanlah lembaga “keren’ seperti yang lainnya, namun di sini justeru ia merasa bangga karena masih banyak orangtua sadar menilai bahwa pesantren merupakan tempat terbaik dari yang pernah ada.
"Para wali murid termasuk saya harus bersyukur lantaran anak-anak mau sekolah sekaligus mondok di pesantren ini, karena tidak sedikit, anak-anak kita yang enggan mondok lantaran dianggap sebagai orang desa dan ketinggalan zaman,” ujar muballighah kondang tersebut seperti yang dilansir dari media Nahdaltul Ulama (NU), nu online beberapa waktu lalu.
Akan tetapi ia mengatakan, secara substantif setiap ilmu yang didapat, entah itu di manapun berada bukanlah sebuah tolok ukur anak didik dapat menyerap semua ilmu yang diberikan oleh para pendidik, guru, ataupun ulama. "Hal ini sangat bergantung kepada kalian, apakah mau berproses dengan baik dan benar," terang da'iyah dari Pasuruan yang juga alumnus Pesantren Tambakberas di area Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Jombang, Jawa Timur.
Akan tetapi, untuk memberikan daya serap yang tinggi, daiyah ini mengingatkan agar anak didik selalu menyeimbangi kemauan yang ada dengan ketulusan di dalam menuntut ilmu. Selain itu, juga pandai-pandai berdaptasi dengan masyarakat luas di tempat msing-masing, misalnya saja setiap keterampilan yang pernah diajarkan agar dapat diamalkan.
Sejumlah kegiatan dan keterampilan juga diajarkan oleh para pengurus dan pengasuh agar nanti para santri bisa berkiprah di masyarakat," katanya.
MTsN Tambakberas adalah di antara unit pendidikan formal yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul 'Ulum. Saat acara, setidaknya ada 679 pelajar yang diwisuda. Kegiatan juga diisi dengan mauidhah hasanah oleh Habib Hadi al-Idrus dari Pasuruan. (NU Online/Robigusta Suryanto/voa-islam.com)