View Full Version
Senin, 18 May 2015

Dr. Ahmad Annuri, MA: Hentikan Bacaan Dengan Nada Jawa

JAKARTA, INDONESIA (voa-islam.com)- Liberalisasi telah berhasil di Indonesia, pasalnya di tingkat Istana Negara telah jelas membuat heboh umat Islam seluruh Indonesia, dengan mengelar Qiroah dengan Nada langgam jawa. Tentu saja hal ini mendapatkan reaksi keras dari para ulama.

Ustadz DR Ahmad Annuri, MA Tim Dewan Dakwah Islam Indonesia yang konsentrasi dalam pengkaderan para penghafal Al Quran, merasa hal itu jelas bertentangan dengan Qoidah yang telah di gariskan syariah.

Melihat akan kondisi itu, beliau menuliskan catatan akan upaya liberalisasi dalam qiroah al Quran ini. Sengaja kami postingkan tanggapan beliau:

Tanggapan tentang bacaan Al-Qur'an pada saat acara Isro' Mi'roj di Istana Negara 2015. Ini Benar-benar bukti dr Sabda Nabi Muhammad SAW :

✅ فقد روى الترمذي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «اقرءوا القرآن بلحون العرب وأصواتها، وإياكم ولحون أهل الكتاب والفسق، فإنه سيجيء بعدي أقوام يرجعون بالقرآن ترجيع الغناء والنوح لا يجاوز حناجرهم، مفتونة قلوبهم وقلوب الذين يعجبهم شأنهم».

✅ Bacalah Al-Quran dengan lagu & suara orang Arab. Jauhilah lagu/irama Ahlul Kitab & orang2 Fasiq. Nanti akan ada orang datang setelahku orang yang membaca Al-Quran seperti menyanyi & melenguh, tidak melampaui tenggorokan mereka. Hati mereka tertimpa fitnah, juga hati orang2 yang mengaguminya" (HR. Tarmidzi).

Cara Baca Al-Qur'an seperti yg di lakukan di istana Negara saat acara Isro' Mi'roj kemarin tidak boleh terjadi lagi dan harus dihentikan karena :

1.Takalluf. (Memaksakan untuk meniru lagu yang tidak lazim utk baca Al-Qur'an) & yang paling fatal ketika ada kesalahan niat. Yaitu merasa perlu menonjolkan citra rasa lagu kenusantaraan atau keindonesiaan dalam membaca Al-Qur'an. membangun sikap Hubbul Wathoniyyah yg salah, seolah bahwa lagu Nusantara untuk baca Qur'an adalah sesuatu yang layak & sah2 saja. Sementara cara baca Al-Qur'an seperti itu akan merusak kelaziman.

Muncul sebuah pertanyaan, Bgmn klo lagu kebangsaan Indonesia saat acara kenegaraan di ganti dgn Langgam/Irama suku Jawa atau suku yg Lain..? Apakah orang Indonesia terima ?

2. Karena madhorotnya lebih besar dari pada manfaatnya.. coba bayangkan.. bagamana bunyi Aminnya makmum, kalo bacaan Fatihah Imam sholat, lagu fatihahnya pake lagu jawa atau suku yg lain ?

3. Cara baca Al-Qur'an dgn lagu Nusantara akan cenderung merusak kaidah dan Riwayat bacaan Al-Qur'an.

4. Cara baca Al-Qur'an seperti itu adalah bentuk Liberalisai Agama khususnya tentang tata cara baca Al-Qur'an. Wallohu a'lam.

Demikian Nasehat dan himbauan yang di reaslis oleh beliau, semoga Allah teguhkan selalu umat islam ini kedalam jalan yang benar. [Protonema/voa-islam]

 


latestnews

View Full Version