BANDUNG (voa-islam.com) – Dalam aksi Long March ‘Selamatkan Indonesia dari Makar Syiah’ pada Selasa (19/05) kemarin di Bandung, ada satu orasi yang menarik tentang perumpamaan aliran sesat Syiah, yang disampaikan oleh perwakilan dari Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat Ustadz Agung.
Dalam orasinya, Ustadz Agung mengatakan bahwa jika ada aparat Polisi atau TNI gadungan (palsu-red), pasti TNI dan Polisi gadungan itu akan disiksa oleh aparat yang sesungguhnya.
“Maka jika ada ‘Islam’ gadungan seperti Syiah, Ahmadiyah, maka halal untuk disiksa,” ucapnya dengan suara yang lantang dan disambut pekikan takbir dari massa aksi.
...jika masyarakat menemukan pengajian-pengajian atau majelis-majelis yang menyesatkan, maka laporkan kepada aparat yang berwenang untuk dibubarkan
Ustadz Agung kemudian mengatakan jika masyarakat menemukan pengajian-pengajian atau majelis-majelis yang menyesatkan, maka laporkan kepada aparat yang berwenang untuk dibubarkan.
“Jika aparat tidak mau atau tidak bisa membubarkannya, maka kita harus siap membubarkannya berdasarkan syariat Islam,” ujarnya.
“Jika TNI atau Polisi diinjak-injak harga diri dan kehormatannya pasti akan marah, nah bagaimana kalau ada orang yang menginjak-injak, melecehkan Allah, Rosul, Al-Quran dan Islam? Jadi sangat wajar kalau umat Islam marah ketika Allah, Rosul, Al-Quran dan Islam diinjak-injak oleh kelompok sesat seperti Syiah,” pungkasnya.
Aksi Long March ‘Selamatkan Indonesia dari Makar Syiah’ ini diikuti oleh gabungan ormas Islam yang ada di Jawa Barat. Menurut panitia, aksi ini hanya merupakan awal dari aksi-aksi besar lainnya dalam rangka menyadarkan masyarakat terutama umat Islam akan ancaman dan bahaya Syiah. [syahid/voa-islam.com]