View Full Version
Kamis, 21 May 2015

Akibat Neoliberalisme dan Neoimperialisme, Indonesia Menjadi Kapal Karam

BANDUNG (voa-islam.com) - Neoliberalisme dan Neoimperialisme. Dua paham itulah yang membuat Indonesia hancur. Demikian yang dinyatakan oleh Luthfi Affandi, Humas HTI Jawa Barat dalam orasi yang disampaikannya di acara Rapat dan Pawai Akbar 1436 H Jawa Barat di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, pada Kamis pekan lalu.

Dihadapan sekitar 30.000 peserta Rapat dan Pawai Akbar, menyatakan bahwa Neoimperialisme dan Neoliberalisme telah membuat Indonesia yang kaya akan sumber daya alam justru menjadi Negara yang miskin.

Neoliberalisme membuat kebijakan-kebijakan Negara menjadi pro-asing. Dengan melepaskan berbagai potensi sumber daya alam Indonesia, terutama tambang

 

“Neoliberalisme membuat kebijakan-kebijakan Negara menjadi pro-asing. Dengan melepaskan berbagai potensi sumber daya alam Indonesia, terutama tambang,” katanya.

Berbagai kebijakan yang pro-asing tersebut, menurut Luthfi, ditunjukan dengan pernyataan salah seorang anggota dewan yang menyatakan bahwa sekitar 76 draft Undang-Undang di intervensi oleh asing. Sebaliknya, rakyat yang sejatinya mesti diurus justru tak diperhatikan keinginannya.

“Bila di ibaratkan, Indonesia seperti kapal yang karam,” ujarnya.

Karenanya, menurut Luthfi, kaum Muslimin penting untuk mencari solusi. Dalam hal ini, solusi yang di tawarkannya adalah dengan menegakkan kembali Syariah dan Khilafah.

“Itulah solusi untuk menyelamatkan kapal yang karam ini,” pungkasnya.[syahid/fa/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version