View Full Version
Sabtu, 23 May 2015

Video: Tanggapan & Penjelasan Bacaan Al-Qur'an dengan Langgam Jawa oleh Dr. Ahmad Annuri, MA

JAKARTA (voa-islam.com) - Ada yang aneh dalam acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, tingkat nasional 1436 H./2015 M, tepatnya Jum’at (15/Mei/2015) malam di istina negara Jakarta.

Keanehan pertama, pembawa acara menyebut menyebut acara di malam itu sebagai peringatan nuzullul Qur’an dengan tahun Hijriyah, 1416.

Keanehan lainnya, saat pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Bacaan Al-Qur'an yang dilantunkan Qari’, Muhammad Yaser Arafat, Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Jogjakarta terdengar tidak lumrah di telinga kaum muslimin, karena menggunakan langgam Nusantara.

Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an terdengar seperti aksen lagu Jawa, Dandang Gulo.

Menurut pembawa acara, pemilihan langgam nusantara dalam rangka melestarikan khasanah budaya lokal.

Sebagian hadirin terlihat tertawa mendengarkan bacaan Al-Qur'an yang meliuk-liuk seperti orang yang melantunkan lagu jawa.

Sebagian lainnya terbengong-bengong, seolah heran dengan model bacaan tersebut.

Dalam sebuah hadits riwayat Al-Tirmidzi, sangat jelas disebutkan larangan membaca Al-Qur'an dengan langgam, lagu dan suara non arab.

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga memerintahkan untuk menjauhi irama ahlul kitab dan orang fasik. Beliau mengabarkan, “Kelak akan datang suatu kaum sesudahku yang membaca Al-Qur'an seperti nyanyian dan melenguh, tidak melampaui tenggorokan mereka. Hati mereka tertimpa fitnah, juga hati orang yang mengaguminya.”

Simak tanggapan dan penjelasan membaca Al-Qur'an dengan langgam Nusantara oleh Ustadz Dr. Ahmad Annuri, MA di madanitv.net: Membaca Al-Qur’an Dengan Langgam Jawa, Tanggapan dan Penjelasan. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version