BOGOR (voa-islam.com) - Hari terakhir rangkai event Dari Az Zikra untuk Bumi Syam: Spesial Peduli Bumi Syam, 14-17 Mei 2015, diisi dengan berbagai rangkaian acara, di antaranya adalah kajian bertema Cinta Allah, Cinta Rasul, Cinta Sahabat, Cinta Ahlul Bait yang mengupas tentang kesesatan dan kekafiran paham Syi’ah, pada Ahad siang (17/5) di Az Zikra, Sentul, Bogor.
Kajian diisi oleh ulama-ulama yang berkompeten dan dikenal berdiri di garda terdepan dalam menangkal bahaya paham sesat Syi’ah di Indonesia, mereka adalah Ustadz Habib Zein Al-Kaff, Ustadz Habib Abu Bakar Al-Habsy, Ustadz Anung Al-Hammat, Ustadz Abdul Chair Ramadhan, dan Ustadz Abu Jibril.
Pemaparan Habib Zain Al-Kaff dalam mengungkap kebatilan paham Syi’ah termasuk yang paling mendalam. Beliau yang juga dikenal dari pengurus Nahdatul Ulama (NU) Jawa Timur dan sangat berkompeten dalam permasalahan Syi’ah ini jauh-jauh datang dari Jawa Timur dan pemateri yang paling jauh tempat tinggalnya sehingga beliau-lah yang diberi waktu paling banyak oleh panitia dalam menyingkap kesesatan Syi’ah.
Saudara-saudara kita banyak yang tertipu karena Syi’ah menggunakan nama imam-imam ahlul bait generasi salaf yang shalih, padahal hakikatnya mereka kelompok yang sesat
“Saudara-saudara kita banyak yang tertipu karena Syi’ah menggunakan nama imam-imam ahlul bait generasi salaf yang shalih, padahal hakikatnya mereka kelompok yang sesat,” terang Habib Zein.
Pada kenyataannya kelompok Syi’ah sering mengumbar nama-nama Imam Ali Zainal Abidin, Imam Jafar Ash-Shiddiq atau Imam Zaid bin Ali sehingga kelompok Syi’ah dapat menipu umat Islam yang awam, karena imam-imam tersebut adalah ulama salaf yang dihormati Islam (ahlu sunnah).
Menurut Habib Zein kelompok Syi’ah yang ada di Indonesia banyak memakai cara menyebut nama-nama imam yang sekiranya dihormati ahlu sunnah untuk menipu kaum awam, hal ini diamini oleh ustadz-ustadz lain yang hadir sebagai pemateri.
“Padahal menurut Syi’ah seseorang tidak dianggap beragama jika tidak bertaqiyah” jelas Habib Zein.
Habib Zein juga memperingatkan ribuan peserta yang hadir bahwa jangan sekali-sekali berdialog dengan orang Syi’ah, karena mereka gemar berdusta, namun cara yang tepat adalah menyingkap kebatilan mereka dengan memaparkan kitab-kitab rujukan mereka.
“Kita punya kutubu sittah (enam kitab hadits mu’tabar), mereka punya kitab rujukan Kutubul arba’ah, jika kita mau menyingkap kebatilan mereka maka harus kita ungkap kebatilan buku-buku rujukan mereka, seperti misal mau tahu dan menyingkap kebatilan komunisme saja, ya kita harus merujuk pada buku Karl Marx serta menyingkap kebatilannya dari bukunya (tersebut),” ujar aktivis NU Jawa Timur tersebut yang kini bersuara vokal menentang pendapat PBNU pusat bahwa Syi’ah adalah bagian dari Islam.
“Mereka para cendikiawan-cendikiawan di pusat, di Jakarta, banyak mendapatkan bantuan dana dari kelompok Syiah Imamiyah Iran, maka jangan heran dari pengurus NU dan Muhammadiyah ada yang dilobi oleh mereka sehingga malah menganggap mereka (Syi’ah) bagian dari Islam. Dana mereka (Syi’ah) besar,” jelas Habib Zein berterus-terang.
Habib Zein tidak lupa mengungkapkan ranah dunia Islam internasional terhadap Syi’ah, beliau menyatakan sekte Zaidiyah dan sekte-sekte yang tadinya lebih mirip zaidiyah, seperti Ja’fariyah, telah masuk ke paham Syiah Imamiyah atau paham Syi’ah Iran yang sangat memusuhi Ahlu Sunnah wal Jamaah serta gemar mencaci-maki para sahabat Rasulullah dan istri-istri beliau SAW.
Sedang dikembangkan aliran sesat di Indonesia, aliran-aliran sesat ini (diimpor) dari berbagai negara, dari Amerika Serikat ada JIL (Jaringan Islam Liberal), dari India ada Ahmadiyah, yang paling berbahaya dari semua aliran sesat tersebut adalah Syi’ah
“Sedang dikembangkan aliran sesat di Indonesia, aliran-aliran sesat ini (diimpor) dari berbagai negara, dari Amerika Serikat ada JIL (Jaringan Islam Liberal), dari India ada Ahmadiyah, yang paling berbahaya dari semua aliran sesat tersebut adalah Syi’ah. Aliran ini didukung negara yang kaya dan fokus pada pengembangan paham Syi’ah, bermiliar-miliar dolar mereka gelontorkan untuk pemurtadan ini, mereka mendekati ulama-ulama, sehingga hampir semua organisasi Islam ada saja yang menerima bantuan dari Syi’ah,” terang habib Zein yang dalam orasinya sering kali bertakbir dan juga disambut takbir oleh para ribuan jamaah yang hadir.
Dalam materinya tersebut terlihat sekali kepiawaian dan kepakaran Habib Zein dalam mengungkap kesesatan paham Syi’ah yang menjadi trending topik di kalangan gerakan Islam di Indonesia akhir-akhir ini.
“Kalau di Teheran kita tidak akan menemui masjid Ahlu Sunnah, padahal gereja Kristen dan tempat ibadah Yahudi bisa mudah ditemui, padahal di Iran ada sekitar 20 juta Ahlu Sunnah. Sangat banyak, tetapi di Iran mereka semua terzalimi, dibatasi ruang gerak ibadahnya, anehnya Syiah Iran datang-datang ke negeri lain seperti Indonesia, mengangkat tema-tema ukhuwah Ahlu Sunnah dan Syiah, kalau mereka benar ukhuwah mengapa saudara-saudara kita ahlu sunnah di Iran malah ditindas dan dizalimi.Rukun Iman kita dan mereka jelas berbeda juga, mereka sebenarnya mengkafirkan kita, dan kita pun mengkafirkan mereka,” paparnya.
Setelah mengabarkan para hadirin kaum Muslimin Ahlu Sunnah Iran yang dizalimi Syi’ah, sesekali Habib Zein terisak sedih karena di Indonesia ini sekalipun Syi’ah sedang berkembang umat Islam relatif lebih aman dan tentram, tidak seperti kaum Muslimin di Iran atau pun Suriah yang ditindas Syi’ah.
Habib Zein berterima kasih kepada Majelis Ulama (MUI) Jawa Timur karena sudah mengeluarkaan fatwa sesat bahwa ajaran syiah itu sesat dan menyesatkan, fatwa ini sebagaimana dinyatakan Habib Zein disambut dengan gembira oleh ulama seluruh Indonesia.
“(MUI Jawa Timur) sudah mengetahui dan mengkaji kitab-kitab mereka mereka siang dan malam, jadi ini bukan asal fatwa,” Pungkas Habib Zein. [syahid/ilham/sharia/voa-islam.com]