PEKALONGAN (voa-islam.com) - Syiah dan Komunis seakan kebal hukum, dimana mereka bebas menjajakan pemikirannya tanpa di awasi sedangkan gerakan islam yang pro syariah di identikan gerakan Wahabi dan selalu di sorot serta di batasi.
Isu tentang menyebarnya ajaran syiah dan komunis dengan pesat menjadi keprihatinan umat Islam. Banyak lini disusupi oleh mereka (Syiah dan Komunis) serta berusaha mengambil posisi strategis baik dibidang pendidikan, social, budaya, ekonomi, politik dsb.
Lembaga Pengembangan Pendidikan Islam Madani (LPPIM) Pekalongan dibawah naungan dari Forum Silaturahim Umat Islam (FSUI) Pekalongan dengan disupport oleh Dewan Dakwah Pekalongan serta IDC VOA-Islam menginisiasi agenda Diskusi Tematik
“Merajut Ukhuwah dalam upaya meningkatkan Ketahanan Nasional dari gerakan sparatis kiri “Menyingkap Aliran dan Paham Sesat” bersama Ust. Aris Munandar, Lc (Ketua Eksekutif Dewan Dakwah Jawa Tengah) bersama Muhyidin, SH (Pemerhati Komunis)
Dilangsungkan di Gedung Amarta Walikota Pekalongan “Minimnya informasi terhadap masyarakat menjadikan hal yang sangat sedikit menyulitkan untuk memahamkan bahwa ancaman besar sudah ada didepan mata. Terjadi pula ketidak pahaman terhadap oknum aparat sehingga memperkeruh dengan monsterisasi Islam dalam bentuk nyata seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu yakni kasus seorang model wanita dengan memakai baju palu arit yang tidak dipermasalahkan dan perbedaan sikap terhadap seorang penjual es yang memakai baju tauhid.” Papar Ust. Aris Munandar, Lc (Ketua Eksekutif Dewan Dakwah Jawa Tengah) (22/5)
“Belum lagi profokasi syiah dengan mengeluarkan Buku yang berjudul “Kyai NU dan Imam Marja Syiah memutilasi salafi dan wahabi” dengan menganggap gerakan salaf dan Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah lebih berbahaya dibanding syiah.Padahal diterangkan oleh Imam besar Istiqlal Ali Mustofa Ya’qub bahwa ajaran Syeikh KH. Hasyim Asyari telah diteliti dan ternyata memiliki 17 item yang sama dengan ajaran Muhammad bin Abdul Wahab. Maka harus waspadai gerakan pecah belah syiah terhadap isu tersebut.” Penjelasan Ust. Aris Diskusi sangat menarik dengan adanya respon dari audience.
Bahwa kesadaran bersikap memang sudah ada namun menjadi permasalahan dengan belum adanya titik temu komunikasi antar ormas se-kota Pekalongan. Maka dari itu diskusi akan ditindak lanjuti dengan diadakan pertemuan lanjutan dengan bahasan menyatukan langkah bersama untuk menyelamatkan Pekalongan dari kesesatan syiah dan bahaya laten komunis. [Shalih Al’Aus/protonema/VOA-Islam]