View Full Version
Selasa, 02 Jun 2015

Salah Paham, Setelah Di Interogasi 4 Jam di Bandara Istanbul, 10 WNI kembali Beraktivitas

TURKI (voa-islam.com) - Seperti dikutip dari detik.com, sebanyak 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak terbang dari Istanbul menuju Hatay, Turki sempat terjadi salah paham dan diminta turun dari Pesawat Turkish Airlines di bandara Ataturk, Istanbul, Turki, saat hendak lepas landas. Rombongan‎ digiring ke kantor polisi dan diinterogasi.

Namun setelah ‎perwakilan KJRI datang menuju kantor kepolisian bandara dan berdiskusi dengan pihak kepolisian, akhirnya rombongan yang hendak mengirimkan donasi bagi pengungsi Suriah di Hatay itu dibebaskan.

Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KJRI Istanbul, Maya Damayanti datang bersama seorang staf penerjemah bahasa Turki sekitar pukul 18.30‎ waktu setempat atau pukul 22.30 WIB di Bandara Ataturk, Istanbul, Senin (1/5/2015).

Setelah proses penahanan sekitar 4 jam, para WNI itu dibebaskan dan dipersilakan untuk melanjutkan perjalanan ke Hatay. Seluruh HP, kamera, recorder, tablet dan komputer termasuk paspor yang disita dikembalikan lagi. Namun semua foto di kamera atau HP yang sempat merekam proses penahanan dihapus.

Perwakilan KJRI Maya Damayanti,‎ menjelaskan bahwa penahanan itu hanya kesalahpahaman atau miskomunikasi lantaran pihak keamanan bandara menerima informasi terkait ISIS

Perwakilan KJRI Maya Damayanti,‎ menjelaskan bahwa penahanan itu hanya kesalahpahaman atau miskomunikasi lantaran pihak keamanan bandara menerima informasi terkait ISIS. Hal lainnya, karena ada komunikasi yang belum tuntas antara panitia dengan pihak KBRI Turki.

Meski sebetulnya sebelum kedatangan rombongan ke Turki, perwakilan panitia sudah lebih dulu menemui KJRI Istanbul dan memaparkan kegiatan selama di Turki. Tak hanya itu, saat di Indonesia tim panitia pun sudah menemui wakil menteri luar negeri dan pimpinan DPR yaitu Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

‎Fadli Zon bahkan turut memberikan donasi untuk disampaikan kepada pengungsi Suriah melalui Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) yang melaksanakan kegiatan ini. Namun, terkait komunikasi dengan KBRI Turki, sudah ada komunikasi dan pemberitahuan, tapi rencana pertemuan resmi batal karena masalah teknis. [detik/adivammar]


latestnews

View Full Version