BANDUNG (voa-islam.com) – Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH. Athian Ali M. Dai, MA mengatakan bahwa peristiwa penyerangan kompleks Az Zikro pimpinan Ustadz Arifin Ilham dan “insiden” pembakaran lantai dasar Masjid Daarut Tauhid merupakan satu warning bagi umat Islam.
“Ini satu bentuk warning bagi umat Islam yang selama ini mereka mengira bahwa apa yang kita sampaikan tentang ancaman syiah terhadap umat Islam ini, yang selama ini mereka mengira itu (ancaman –red) tidak mungkin, banyak yang mulai menyadari,” katanya kepada voa-islam.com yang menemui dikediamannya, di Bandung, pada Rabu (27/05).
KH. Atian Ali kemudian menyampaikan bahwa ajaran Syiah ini lahir karena dibidani oleh politik sehingga mereka ada karena memperjuangkan kepentingan politik.
“Jadi tidak ada istilah dari mereka kecuali berjuang untuk itu (kepentingan politik),” ujarnya memaparkan awal mula lahirnya paham Syiah.
...salah satu rukun Islam mereka adalah wilayah, karena mereka tidak mengenal batas teritorial sehingga semua syiah yang ada di negara mana pun harus tunduk pada Imam yang sekarang ini adalah Khoemaini
Oleh karena itu, menurut KH. Athian Ali kita bisa lihat syiah di mana-mana itu akan berjuang untuk memenangkan kekuasaan untuk berkuasa.
“Karena rukun iman mereka (syiah) adalah imamah, bahkan rukun iman mereka satu-satunya adalah imamah ini,” tutur KH. Athian Ali yang sudah mengamati aliran sesat ini selama lebih dari 28 tahun.
Setelah itu, kata KH. Athian Ali salah satu rukun Islam mereka adalah wilayah, karena mereka tidak mengenal batas teritorial sehingga semua syiah yang ada di negara mana pun harus tunduk pada Imam yang sekarang ini adalah Khoemaini.
“Maka adalah menjadi kewajiban bagi mereka untuk berjuang untuk bisa di daerah masing-masing untuk bisa menguasai negara-negara yang (di situ ada syiah), karena itu kita lihat kapan saja merasa kuat sedikit sudah akan revolusi,” pungkasnya. [syahid/voa-islam.com]