View Full Version
Rabu, 17 Jun 2015

Tidak Gunakan Hijriah, Aliran Islam Kejawen Aboge Berpuasa Hari Jumat

PURWOREJO (voa-islam.com)- Ibadah puasa yang baru saja disepakati bersama antara pemerintah dengan beberapa ormas Islam telah jatuh esok, Kamis (18/06/2015). Namun di daerah Banyumas, aliran yang mengakui Islam Kejawen Aboge baru akan melaksanakan puasa lusanya, atau Jum’at (19/06/2015).

Sesepuh aliran Kejawen Aboge, Santibi, 68 tahun mengakui penentuan awal Ramadhan memang selalu berbedan dengan pemerintah. Ia pun tetap saling menghormati perbedaan yang ada.

“Kami cinta damai, dan menghargai perbedaan,” kata Santibi, Rabu (17/06/2015) seperti yang dikutip Tempo.

Bagi pengikut Kejawen Aboge masuk tahun Jim Akhir. Sehingga perhitungan awal puasa dan syawal bergantung pada penentuan hari dan pasaran pada awal tahun di bulan Sura.

Masuk tahun Jim Akhir, awal bulan Sura jatuh pada hari Jumat Wage. Kemudian penentuan bulan puasa berpatokan pada hitungan Sanemro (Puasa enam loro). Enam yang dimaksud adalah hari keenam setelah Jumat dan loro adalah pasaran Jawa kedua setelah Wage yakni, Kliwon," kata dia menjelaskan.

Sedangkan, penentuan bulan Puasa dalam perhitungan Aboge, tidak bergantung pada bulan seperti tahun hijriyah.

Menurut Santibi, 1 Syawal jatuh pada Jumat Kliwon, karena mengacu para rumusan Waljiro (Syawal Siji Loro), yakni 1 Syawal jatuh pada hari pertama (Jumat) dan pasaran kedua (Kliwon). “Perhitungan ini sudah dikenalkan pada abad ke-14 oleh Raden Rasid Sayid Kuning yang berasal dari Pajang,” katanya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version