JAKARTA (voa-islam.com) - Di Eropa dan Amerika masuk Islam menjadi trend sosial. Masyarakat Barat yang sudah agnostik (percaya tuhan, tapi tidak bergama), kemudian banyak yang masuk Islam. Ilmuwan, akademisi, model, artis, olahragawan, politisi dan lainnya, berbondong-bondong masuk Islam.
Tapi, di Indonesia ada sejumlah kalangan yang pindah agama (murtad) dari Islam ke agama lainnya, diantaranya Krisen. Agama Kristen di Barat sudah ditinggalkan pemeluknya, di Indonesia orang pada demen pada agama kufur musyrik (Yahudi dan Nasrani) yang sesat.
Sekarang, murtadnya Lukman Sardi yang ramai di media sosial. Menurut, Masdar Mas'udi, sikap ini merupakan 'tanda ketidakdewasaan' masyarakat Indonesia dalam beragama, ujarnya.
Lukman Sardi yang memerankan Kyai Haji Ahmad Dahlan dalam Film Sang Pencerah memberikan kesaksian di GBI Ecclesia, Jakarta Barat dan menyatakan "Saya lebih memilih menjadi percaya, sekitar 6 tahun lalu".
Pembicaraan tentang pindahnya Lukman Sardi ini disinggung sekitar 2.700 kali di Twitter sampai Jumat (19/06) sore.
Sejumlah komentar di Twitter antara lain dari akun @MustofaNahra, "Islam terlalu besar jika dibanding-bandingin sama Lukman Sardi. Gak ada apa-apanya. Nanti kalau Lukman sakit, paling juga ingat Islam. #Murtad"
Sementara LuLu Basmah menulis, "Lukman Sardi Murtad sedangkan Will Smith, Tyrese Gibson & Maxwell jadi muallaf", tulisnya.
Idris Sardi kecewa
Masdar Farid Masudi - yang juga pembina Pengurus Besar Nahdlatul Ulama- menyatakan debat soal pindah agama ini menunjukkan masyarakat 'belum dewasa dari sisi keagamaan.'
"Orang datang bergabung (dalam Islam) ya diterima dan yang pergi dilepas dengan ikhlas dan yang pergi tidak perlu menghebohkan diri dan seolah memprovokasi yang lain," kata Masdar yang berfikir sekuler.
"Agama adalah persoalan pribadi, sangat-sangat pribadi dan orang tidak boleh menghakimi dan intervensi," tambahnya.
Sementara itu, istri almarhum Idris Sardi, Ratih Putri, menyatakan ayah Lukman sempat terpukul, ketika Lukman Sardi masuk Kristen, alias murtad. Dalam Islam orang yang murtad, hukuman tidak lain, dihukum mati.
"Kecewa...wajar sebagai manusia biasa...mas Idris sedih karena Lukman adalah anak lelaki satu-satunya," kata Ratih kepada BBC Indonesia.
"Sebagai orang tua, tetap Lukman adalah pelita hati dan kami sayang sama Lukman," tambahnya. Bagiamana bisa mendoakan orang tuanya, yang sudah mati, kalau dia murtad dan kafir?
Karena, di dalam hadist yang shahih, anak yang dapat mendoakan orangtuanya yang sudah mati, adalah 'waladun shalih', sementara Lukman murtad, dan menjadi pengikut agama bathil, Kristen. (dinda/dbs/voa-islam.com)