BOGOR (voa-islam.com) - “Alhamdulillah, kebeneran banget. Emang kita lagi perlu,” ujar Mak Iti (53), salah satu penerima beras zakat fitrah yang dibagikan LAZIS Dewan Da’wah di kampung Pondokmiri, Desa Rawakalong, Kec Gunungsindur, Kab Bogor, Ahad (21/6).
Ma Iti satu diantara ratusan keluarga mustahik Nusantara penerima beras zakat fitrah kaum muslimin Jerman.
Menurut Mazhab Hanafiah, zakat fitrah dapat ditunaikan 1-2 tahun sebelum jatuh temponya (fajar Idul Fitri). Berpedoman pada pendapat ini, umat Muslim Jerman melalui LSM Muslime Helfen Germany (MHG) mengirim zakat fitrahnya ke LAZIS Dewan Da’wah untuk disampaikan kepada mustahik di Indonesia.
Menurut Mazhab Syafiiyah, zakat fitrah dapat disalurkan mulai awal Ramadhan. Maka, sejak pekan pertama Ramadhan 1436 H, zakat fitrah dari Jerman itu terdistribusikan kepada yang berhak. Penyaluran dilakukan oleh para da’i Dewan Da’wah yang tersebar di pelosok Nusantara.
‘’Alhamdulillah, beras sudah dibagikan kepada 50 keluarga mualaf suku Akit. Mereka senang, karena beras yang layak di sini cukup mahal harganya,’’ lapor Ustadz Alan Ruslan yang sedang berda’wah di Desa Sonde, Kec Rangsang Pesisir, Kab Kepulauan Meranti, Riau.
Kabar gembira serupa disampaikan Ustadz Bey Arifin yang berda’wah di Desa Cigeulis, Kec Cigeulis, Kab Pandeglang, Banten.
Sebanyak 150 keluarga dhuafa di Desa Cisampih, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, juga kebagian beras. Zakat fitrah disampaikan Kafilah Da’wah Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah (STID) Mohammad Natsir yang sedang pengabdian Ramadhan di sini sejak 9 Juni 2015.
Sedang Kafilah Da’wah Mahasiswa STID Natsir membagi 150 paket zakat fitrah di daerah Lampung Timur. Jumlah yang sama dibagikan Kafilah Da’wah Mahasiswa ADI (Akademi Da’wah Indonesia) Lampung di daerah Pesawaran.
’Kami insya Allah akan membagi beras zakat fitrah ke masyarakat mualaf suku Akit sepekan jelang Idul Fitri nanti,’’ lapor Ustadz Arifuddin dari Desa Selat Akar, Kec Tasik Putri Puyu, Kab Kepulauan Meranti, Riau. [nurbowo/adivammar/voa-islam.com]