BENGKULU (voa-islam.com)- Kapolres Rejang Lebong, AKBP Dirmanto, memberi teguran pada panitia pelaksana tarekat Naqsabandiyah agar pengawasan pada seluruh anggota jemaah tarekat diperketat. Terutama perihal makan dan minuman.
Kami telah menegur panitia untuk menjaga kesehatan para peserta tareqat, terutama menyediakan makanan dan minuman yang bergizi," kata Kapolres seperti dikutip dari Kompas.
Hal ini tentu saja berkaitan dengan peristiwa meninggalnya Roni Azis (43) warga Ogan komering Ilir, Sumatera Selatan dilanjutkan lagi dengan meninggalnya Serda Alimudin (40) warga Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Keduanya merupakan salah satu jemaah tarekat ini.
Kapolres berharap tak ada lagi jatuhnya korban peserta tarekat yang berasal dari seluruh Indonesia tersebut. Peserta Tarekat Naqsabandiyah yang mengikuti acara tarekat itu berjumlah 57 orang, dan akan datang kembali pada 17 Ramadhan gelombang kedua.
Sebelumnya satu orang anggota TNI asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Serda Alimudin (40) meninggal dunia akibat keletihan mengikuti kegiatan tarekat Naqsabandiyah di Desa Suka Datang, Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Minggu (28/06/2015), dini hari. Para jamaah melakukan zikir di dalam kelambu per orang dengan zikir hingga ribuan kali, diduga karena keletihan, itulah anggota jamaah meninggal. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)