View Full Version
Selasa, 30 Jun 2015

Terkait Gereja Busukan, Pendeta Paulus Coba Suap Humas dan Jubir LUIS Solo

(Voa-Islam) – Perbuatan yang tidak terpuji dilakukan oleh seorang pendeta yang bernama Paulus Hartanto. Bentuk tindakan pelecehan tersebut berupa pemberian suap berupa uang yang diberikan kepada Humas LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta) Endro Sudarsono.Karena tidak mau suap itu menjadi permasalahan di kemudian hari maka Endro langsung berinisiatif mengembalikannya.

 

... kasus gereja Busukkan Mojosongo Jebres sempat menyita perhatian publik, sebab gereja tersebut berdiri dengan memanipulasi data perizinan. Akibat pendirian tersebut masyarakat setempat sempat melakukan protes ke Balaikota ...

Senin (29/6) pagi pukul 09.00, rumah Endro Sudarsono kedatangan seorang tamu tak lain adalah pendeta Paulus Hartanto. Namun karena pemilik rumah tak berada ditempat maka pendeta Paulus menitipkan bungkusan kertas kepada istri dan kemudian pamit.

Selang beberapa jam kemudian Endro datang dan diberi tahu perihal barang tersebut. Dengan rasa curiga bungkusan tersebut kemudian coba diperiksa dan ternyata uang. Karena merasa tak nyaman Endro mencoba menghubungi pendeta Paulus namun telpon tidak diangkat.

Endro lantas mencoba mencari informasi mengenai keberadaan pendeta Paulus. Setelah mencari ke sana kemari akhirnya ia mendatangi Radio Immanuel di Jl. DI Panjaitan Banjarsari, Solo tempat dimana pendeta Paulus sering berkantor.

Tempat tersebut juga merupakan sekretariat BAGS (Badan Antar Gereja Surakarta). Kedatangan Endro didampingi oleh Yusuf Suparno Sekjend LUIS. Di tempat tersebut pendeta Paulus juga tidak ada. Akhirnya Endro pun lantas mengembalikan bungkusan tersebut ke salah seorang pegawai Radio yang bernama Inov.

Usai diberikan Endro meminta agar bungkusan uang tersebut dibuka sebagai bukti. Setelah dihitung jumlah uangnya mencapai 5 juta rupiah. “Saya sangat tersinggung dengan pemberian uang ini. Kenapa pendeta Paulus berbuat demikian” ujar Endro Sudarsono.

Senin (29/6). Endro menduga pemberian uang ini terkait adanya kasus pendirian Gereja di daerah Busukan Kelurahan Mojosongo Kecematan Jebres “Di kantor tersebut saya sempat telpon ke pendeta Paulus dan dia berdalih uang tersebut untuk biaya operasional. Sekali lagi saya sangat kecewa dengan sikap pendeta tersebut. Sebenarnya saya ingin bertemu tapi ia beralasan pergi ke Pati”

Seperti diketahui kasus gereja Busukkan Mojosongo Jebres sempat menyita perhatian publik, sebab gereja tersebut berdiri dengan memanipulasi data perizinan. Akibat pendirian tersebut masyarakat setempat sempat melakukan protes ke Balaikota dengan beberapa pertemuan yang difasilitasi oleh FKUB dan Kesbangpol.

Dalam keputusan tersebut pihak geraja diminta untuk tidak menggunakan bangunan untuk peribadatan awalnya ditaati. Namun hari Selasa (23/6) bangunan tersebut tetap digunakan untuk peribadatan. Karena meresahkan maka masyarakat Busukan pun mendatangi dan meminta kegiatan ibadah tersebut dihentikan.(AF/Ranu/voa-islam.com)

 

latestnews

View Full Version