Jogja (voa-islam.com)- Pemerintah akan menyelenggarakan sidang penetapan (isbat) Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah/2015 Masehi pada Kamis (16/7/2015) pekan depan, dengan mengundang perwakilan ormas Islam, ahli astronomi dan tamu penting lainnya.
Disisi lain Muhamadiyah melalui ketua umumnya, KH Din Syamsudin menerangkan “Dalam maklumat bertanggal 28 April 2015, Din menyatakan bahwa ijtima atau konjungsi untuk penentuan Syawal terjadi pada 16 Juli pukul 08.26.29. Saat matahari terbenam di Jogjakarta, hilal sudah mewujud dengan ketinggian 3 derajat 22 menit 48 detik. ”Dan di seluruh wilayah Indonesia saat terbenam matahari itu, bulan berada di atas ufuk,” tegas beliau.
Sementara itu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menyatakan, tahun ini ada dua kalender untuk penetapan Idul Fitri. ”Kalender Muhammadiyah 17 Juli, NU juga tanggal 17 (Juli). Kalau Persis (Persatuan Islam) 18 Juli,” ujarnya saat dikonfirmasi kemarin (7/7).
Tak ketinggalan, Keraton Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat akan menggelar Garebek Syawal yang juga sekaligus hari pertama Idul Fitri sesuai penanggalan Jawa pada 18 Juli 2015 mendatang. Menurut penuturan kerabat Keraton, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat, perbedaan itu hal yang wajar.[Protonema/ bbs/voa-islam]