JAKARTA (voa-islam.com)- Dengan bukti nyata yang diinformasikan oleh Kapolres Tolikara akan adanya orang Asing (Israel, Belanda, dan Papua Nugini), sore harinya (16 Juli 2015) Kapolres menelpon Presiden GIDI kembali, namun tidak diangkat. Lalu Kapolres mengirimkan pesan singkat yang isinya: “Mohon izin saya telepon, mohon diangkat.” Baru dijawab 30 menit kemudian, namun saat dihubungi telepon tidak diangkat. Dan hanya membalas dengan SMS/pesan singkat: “Maaf, Bapak. Saya sedang di lapangan.”
Akhirnya, Kapolres mengirim pesan singkat: “Bapak izin. Mengingatkan kembali bahwa besok shalat Idul Fitri mulai dari 06.30-07.30.” Presiden GIDI menjawab pesan singkat itu: “Baik, Bapak. Terima kasih. Selamat menjalankan shalat, Tuhan memberkati.”
Pada malam harinya, sebelum ada pengumuman isbat 1 Syawal Kapolres mendatangi masjid sekitar pukul 19.30 WITA. Kesepakatan, para pengurus pelaksanaan sholat dilaksanakan di halaman markas Koramil, karena masjid hanya mampu menampung 100 orang jamaah. Sedangkan jamaah sholat diperkirakan 300 orang. Dan Kapolres juga menyatakan siap memberikan pengamanan selama sholat Ied.
Akan tetapi, apa yang dihimbau dan disepakati tidak menemukan kepastian. Hal ini dikatakan oleh Arkam Jalil salah seorang warga muslim yang berkaitan dengan adanya surat edaran dari GIDI yang sudah beredar di tengah masyarakat. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)