BANDUNG (voa-islam.com) – Selain dihadiri dan orasi disampaikan oleh pimpinan Ormas-Ormas Islam, aksi solidaritas untuk Muslim Papua juga dihadiri oleh pimpinan Ormas Barisan Kebangkitan Nasional (BARKIN) yaitu H. Dadang Sumpena selaku Ketua Umum.
Bukan hanya hadir, Ketua Umum BARKIN H. Dadang Sumpena juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan orasi. Dalam orasinya, H. Dadang Sumpena menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintahan saat ini di bawah Presiden Jokowi-Jusuf Kalla.
“Saya sangat kecewa terhadap pemerintahan Jokowi. Pelaku tindakan teroris (Gereja Injili Di Indonesia –red.) malah diundang ke Istana, di mana rasa nasionalismenya,” katanya di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, pada Jumat (31/07/) yang lalu.
Indonesia itu merdeka di bawah genangan darah ulama dan santri,” tegasnya yang disambut dengan gemuruh takbir Allahu Akbar
H. Dadang Sumpena juga menyatakan keprihatinannya atas penyerangan terhadap umat Islam yang sedang Salat Idul Fitri dan pembakaran Masjid serta kios-kios milik umat Islam di Tolikara, Papua, padahal di Indonesia mayoritas penduduknya umat Islam.
“Saat orang-orang Kristen merayakan hari Natal (sebagian) umat Islam menjaganya, tapi saat umat Islam merayakan idul fitri tapi masjidnya justru dibakar,” ungkapnya dihadapan ratusan massa aksi yang terdiri dari berbagai macam Ormas Islam seperti FPI, DDII, LPI, GAPAS, ALMANAR, Muhammadiyah, NU, FUI, FUUI, ANNAS, Syarikat Islam, KAMM.
Padahal kemerdekaan yang diraih oleh Indonesia, menurut H. Dadang merupakan hasil perjuangan dan pengorbanan umat Islam.
“Indonesia itu merdeka di bawah genangan darah ulama dan santri,” tegasnya yang disambut dengan gemuruh takbir Allahu Akbar.
Kegiatan Aksi Solidaritas untuk Muslim Papua ini digelar pasca penyerangan terhadap umat Islam yang sedang melaksanakan Shalat Idul Fitri dan pembakaran masjid serta kios-kios milik umat Islam di Tolikara, Papua. [syahid/voa-islam.com]