View Full Version
Selasa, 04 Aug 2015

Laporan Tim Pencari Fakta Komite Umat (KOMAT) untuk Tolikara (7)

JAKARTA (voa-islam.com)- Ada yang menarik mengapa umat kafir Kristen menyerang kaum muslim pada saat ingin dan juga beribadah Hari Raya Idul Fitri. Kronologis yang terlihat memusuhi dengan melarang umat Islam merayakannya adalah telah ditemukannya surat perizinan yang dilakukan oleh pihak Gereja Injil Di Indonesia (GIDI).

Berdasarkan informasi dari Kapolres, kegiatan Seminar dan Kebaktian Kebangkitan Ruhani (KKR)Pemuda GIDI sudah lama direncanakan. Namun, sampai 1 bulan sebelum acara, Intel Kam Polres belum menerima surat izin keramaian dari panitia pelaksana kegiatan Seminar dan KKR Pemuda GIDI. Padahal, kata Kapolres, acara ini akan menghadirkan tamu asing. Semestinya, izin harus datang dari Intelkam Mabes Polri diteruskan kepada kepolisian terkait.

Pada tanggal 6 Juli 2015, Kapolres memanggil wakil ketua pelaksana,Yakob Jikwa Kapolres menanyakan soal izin keramaian yangbelum juga masuk ke Polres. Kapolres juga meminta visa orang asing dan KTP panitia penyelenggara.

Yakob Jikwa mengatakan sudah diurus oleh panitia tingkat Provinsi. Kapolres mengecek ke Dir Intelkam Polda Papua, namun diketahui belum ada surat izin yang diajukan oleh panitia.

Kapolres mengaku kebingungan landasan Polres memberikan pengamanan. Akhirnya, pada tanggal 13 Juli 2015, Kapolres memerintahkan Wakapolres dan Kasat Binmas mendatangi sekretariat panita menanyakan soal izin keramaian dan permintaan pengamanan.

Kata Kapolres, kalau tak bisa, buatkan saja konsepnya dan suruh panitia melakukan tandatangan. Wakapolres melaporkan, bahwa panitia sedang mengonsep surat. Sebenarnya, kata Kapolres, Kapolres tidak punya kewenangan dalam memberikan izin. Tapi kondisinya di Tolikara, kata Kapolres, manusia sudah penuh untuk mengikuti kegiatan tersebut. Diperkirakan peserta mencapai 2000 orang, namun jika ditambah masyarakat yang ingin menyaksikan bisa mencapai 4000 orang. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version