Peneliti INSIST Berharap Muktamar NU-Muhammadiyah Lahirkan Pemimpin yang Jujur dan Amanah

BANDUNG (voa-islam.com) – Dalam waktu yang hampir bersamaan, saat ini, dua Ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdathul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sedang melakankan agenda besarnya yaitu Muktamar. NU melaksanakan Muktamarnya di Jombang, Jawa Timur, sedangkan Muhammadiyah melaksanakan Muktamarnya di Makasar, Sulawesi Utara.

Masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam tentu saja memiliki harapan pada kedua Ormas Islam di Indonesia yang sedang melaksakan Muktamar ini. Salah satunya, termasuk Peniliti dari Institute for The Study of Islamic Thought and Civilizations (INSIST) Dr. Tiar A. Bachtiar, M.Hum.

Saya hanya berharap mudah-mudahan dari Muktamar NU dan Muhammadiyah lahir pemimpin-pemimpin yang amanah dan jujur,” katanya kepada voa-islam.com

“Saya hanya berharap mudah-mudahan dari Muktamar NU dan Muhammadiyah lahir pemimpin-pemimpin yang amanah dan jujur,” katanya kepada voa-islam.com, Selasa (04/08) via WhatsApp.

“Karena hanya pemimpin yang jujur dan amanahlah yang akan membawa Indonesia dan rakyatnya menjadi lebih baik dan maju,” tambahnya.

NU dalam Muktamarnya yang ke-33 ini mengambil tema besar “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia”. Muktamar NU dimulai dari tanggal 1-5 Agustus 2015. Beberapa orang sudah digadang-gadang akan menjadi ketua PBNU yang baru seperti Gus Solah (Sholahuddin Wahid), Asad Ali, Said Aqil Siradj, KH. Idrus Romli.

Sementara itu, Muhammadiyah dalam Muktamarnya yang ke-47 mengambil tema besar “Gerakan Perubahan Menuju Indonesia Berkemajuan”. Muktamar Muhammadiyah dimulai dari tanggal 3-7 Agustus 2015. Muhammadiyah sudah menggelar sidang Tanwir dan menghasilkan 39 calon Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang baru, di antarnya ada Dr Anwar Abbas MM MAg (119), Drs Dahlan Rais MHum (115), Dr Abdul Muti MEd (115), Prof Dr Yunahar Ilyas Lc MAg (114), Dr Busyro Muqoddas SH MHum (112). [syahid/voa-islam.com]