JAKARTA (voa-islam.com)- Sohibul Fahroji Azmatkhan dari Aliansi Alim Ulama Indonesia (AAUI) mempertanyakan, masih adakah Indonesia di belahan bumi Indonesia (baca: Papua) itu? Fahroji mempertanyakan lantaran pada saat terjun ke Tolikara, paska penyerangan umat Kristen yang intoleran terhadap umat Islam, bendera-bendera Merah-Putih Indonesia tidak terlihat, atau bahkan tidak ada yang memiliki, kecuali hanya ada bendera Yahudi Israel.
"Saya berangkat tanggal 19-26 Juli 2015 ke Tolikara. Di sana saya temukan banyak bendera Israel. Lantas saya terbesit 'masih adakah NKRI' di Papua," tanyanya.
Yang lebih mengejutkan lagi, masih menurutnya, warga Tolikara, Papua tidak memiliki gedung atau kantor Kementerian Agama Republik Indonesia. "Yang ada hanya karyawannya. Kantor Kemenag tidak ada," tambahnya.
Tanah Tolikara, Papua, ia mengungkapkan bahwa GIDI mengambil secara pihak tanah-tanah milik warga, baik itu muslim maupun Kristen. Fahroji, yang juga aktif di PBNU ini mengatakan pengurus GIDI melakukan demikian karena mereka “penganut” paham Kristen Zionis radikal. Di tanah Tolikara, Papua GIDI bahkan mengusai empat Kabupaten dari delapan Kabupaten yang ada.
“Di sana (Tolikara), tanah dianggap milik GIDI. Mereka-mereka ini adalah Kristen Zionis radikal. bahkan, empat dari delapan Kabupaten GIDI yang kuasai,” ungkapnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)