View Full Version
Selasa, 01 Sep 2015

Soal Tahlilan Said Aqil Siraj Menuai Kritik dan Kecaman

JAKARTA (voa-islam.com) - Ucapan Said Aqil Siraj saat berbicara di aula gedung PBNU pada tanggal 26/8/2015 menuai kritik oleh para aktifis Islam. Pada saat ini ketua PBNU tersebut mengatakan jika orang yang tidak tahlilan diragukan Pancasilanya.

“Pokoknya yang tahlilan mantap sekali Pancasilanya. Kalau anti tahlilan maka kita ragukan Pancasila-nya,” demikian ungkap K.H. Said Agil Siraj.

Adanya peryataan tersebut menurut Direktur INSISTS, Adnin Armas, MA sangat melukai banyak orang, sebab banyak warga negara Indonesia yang juga ikut di berbagai ormas Muhammadiyah, PERSIS, AL-IRSYAD, Dewan Dakwah dan lainnya, yang tidak terbiasa melakukan tahlilan.

Masalah tahlilan adalah masalah khilafiyah. K.H. Agil Siraj tidak bijak menjadikan tahlilan sebagai barometer pancasilais

Ucapan K. H. Agil Siraj yang menyatakan anti tahlilan, kata Adnin  berarti Pancasilanya diragukan menunjukkan pikirannya yang sempit. Banyak tokoh umat Islam dulu dan sekarang selalu memperjuangkan keindonesiaan tapi mereka sekaligus tidak menyukai tahlilan.

“Tokoh tokoh bangsa dari Muhammadiyah, misalnya, termasuk yang merumuskan Pancasila, adalah tokoh tokoh yang juga tidak menyukai tahlilan,”ucapnya.

Masalah tahlilan adalah masalah khilafiyah. K.H. Agil Siraj tidak bijak menjadikan tahlilan sebagai barometer pancasilais. Banyak warga dari Muhammadiyah, PERSIS, AL-IRSYAD dan lainnya terluka dengan pernyataan ini.

Seharusnya, kata Adnin,  sebagai Ketua Umum Nahdhatul Ulama, K.H. Agil Siraj mengeluarkan pernyataan yang menyejukkan hati umat Islam. Menjadikan masalah khilafiyah sebagai kriteria pancasilais adalah sikap yang justru tidak pancasilais. [syahid/GoesYuli/sharia/voa-islam.com]

Rep: RF


latestnews

View Full Version