JAKARTA (voa-islam.com) – Walaupun ditolak oleh masyarakat, Presiden Jokowi akhirnya tetap menerima kunjungan Presiden Diktator Mesir Abdul Fatta al-Sisi, pada Jumat (04/09) di Istana Negara, Jakarta.
Ada agenda apa sebenarnya dibalik kedatangan al-Sisi ke Indonesia? Untuk mengetahuinya wartawan voa-islam.com, melakukan wawancara dengan pengamat gerakan Komunis yang juga merupakan Ketua Umum Karang Taruna Muslim, Ustadz Alfian Tandjung, pada Sabtu, (05/09). Berikut petikan wawancaranya.
1. Bagaimana pandangan Ustadz Terkait Kedatangan al-Sisi ke Indonesia?
Jawab: Terkait kedatangan al-Sisi ke Indonesia untuk membonsai gerakan Islam tak bisa dipungkiri lagi
2. Apakah Ada Hubungannya dengan Keberhasilan al-Sisi menumbangkan dan membungkam Ikhwanul Muslimin (IM), yang di Indonesia direpresenrtasikan oleh PKS?
Jawab: Iya, gerakan intelijen terasa betul, seperti sandiwara kriminalisasi Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo salah satunya. Saya merasakan ada gerakan intelijen pada PKS.
3. Jadi Benar akan Ada Rerakan Kriminalisasi Terhadap Gerakan Islam?
Jawab: Ya, saya dapat laporan dari kawan-kawan intelijen ada 20 ormas yang menjadi link up gerakan ISIS (IS –red.), dan disebut dalam rilis tahunan 17 Agustus 2015 sebagai gerakan link up ISIS. Tedapat dalam laporan setebal 600 halaman, bab 16, halaman 15. Jumlah semua ada 20 gerakan/ormas yang menjadi link up ISIS.
[adivammar/voa-islam.com]
Editor: syahid