JAKARTA (voa-islam.com)- Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Muhammadiyah Amin merasa bersyukur melihat kondisi umat Islam Tolikara, Papua saat ini. Hal ini ia katakan karena sikap intoleran yang ditujukan beberapa lalu telah berganti dengan kondisi cukup kondusif.
"Patut disyukuri bahwa pelaksanaan Idul Adha di Tolikara hari ini berjalan aman, tidak seperti Idul Fitri yang lalu," sampainya kepada wartawan voa-islam.com melalui pesan singkat kemarin malam (24/09/2015).
Amin mengatakan, apa yang ditunjukkan oleh Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) merupakan sebuah pencapaian yang patut diapresiasi, karena telah mau membantu menciptakan toleransi di Tanah Papua khususnya, dan Tanah Air secara umum. "Terima kasih ke GIDI yang hari ini menunjukkan sikap toleransi yang amat tinggi," sambungnya.
Bagi Amin, sejatinya sikap saling menghargai memang semestinya terus dijaga di Indonesia. Seperti sifat saling tolong menolong, Amin menaruh perhatian cukup tinggi. Karena ia memandang, bagaimana pun sejatinya yang hidup di Indonesia harus memiliki rasa kesetiakawanan sebagai wujud dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Sejatinya memang harus mewujudkan sifat gotong royong dalam hidup berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI," kata Mantan Rektor IAIN Gorontalo.
Ia berharap, kelangsungan ruang toleransi yang telah ada pada saat ini ke depannya mampu terjaga dengan baik. Dan tentunya harapan ini telah sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia yang berwajah agamis.
"Semoga kondisi damai dan penuh toleran seperti berlangsung selamanya sebagai warga negara dan umat beragama yang baik," tutupnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)