JAKARTA (voa-islam.com)- Rois AAM PBNU KH. Dr. Ma'ruf Amin menyampaikan takziyah kepada para jemaah yang meninggal di Mina, Arab Saudi. Kiai Ma'ruf menyatakan bahwa mereka adalah para mujahid haji karena sedang melaksanakan serangkaian ibadah.
"Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan takziyah kepada para Syuhada' haji, khususnya yg wafat saat di Mina untuk lakukan rangkain ibadah. Semoga menjadi syahid, husnul khatimah dan jadi ahlil jannah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta kekuatan untuk meneruskan perjuangan," demikian rilis yang didapat wartawan voa-islam.com.
Kiai Ma'ruf menyerukan kepada umat Islam khususnya di Indonesia untuk melakukan shalat gaib bagi jemaah haji yang meninggal. Serta turut mendoakan seluruh jamaah haji agar senantiasa diberi kemudahan dan kelancaran dalam beribadah.
"Menyeru kepada seluruh umat Islam untuk melakukan shalat ghaib bagi para syuhada haji yang wafat, khususnya pada peristiwa Mina di masjid-masjid. Serta mendoakan seluruh jamaah haji yang lain agar diberi keselamatan dan kekuatan menunaikan seluruh manasik dengan sempurna hingga memperoleh haji mabrur."
Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi pun diminta untuk terus memantau dan memastikan berapa jumlah korban yang sebenarnya. Selain itu, khusus pemerintah Indonesia termasuk lembaga yang bergabung untuk membantu perhelatan ibadah haji, ia menegaskan untuk konsen sedetil mungkin untuk mengawasi dan memperhatikan kondisi kesehatan jamaah haji agar di setiap syarat dapat dijalankan dengan sempurna.
“Meminta Pemerintah Saudi dan juga Pemerintah Indonesia untuk memastikan penanganan korban Mina dg baik, dan memastikan manasik bagi korban yang sakit tetap terpenuhi.
Pemerintah Indonesia memastikan seluruh jamaah haji Indonesia dapat menuntaskan seluruh manasiknya, denga menjamin terlaksananya seluruh rukun dan wajib haji secara baik.
Meminta kepada seluruh jamaah haji asal Indonesia, termasuk para pembimbing untuk selalu tertib dalam plaksanaan manasik; mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, memastikan keabsahan pelaksanaan manasik di satu sisi, dan memastikan kenyamanan keamanan, serta kesehatan di sisi lain.” Serta ia menghimbau agar umat Islam tetap sabar di dalam menjalankan serangkain ibadah haji. “Mengejar yang afdhal dengan cara yang bisa menyebabkan bahaya, baik pada diri maupun orang lain adalah tidak diperkenankan. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)