JOMBANG (voa-islam.com) - Nampaknya urusan internal NU belum selesai, usai Muktamar. Masih berbuntut. Di mana adik Abdurrahman Wahid, yaitu Shalahuddin Wahid, menolak PBU NU hasol Muktamar Jombang, dan Sholah menganggap tidak ada.
Sholahuddin yang menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang konsisten menganggap tidak ada PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) hasil Muktamar ke-33. Alasannya, muktamar yang digelar Agustus 2015 tersebut tidak sesuai aturan. Oleh karena itu, seluruh hasil muktamar tersebut juga tidak sah.
"Mulai awal kita tidak mengakui adanya PBNU hasil muktamar ke-33 Jombang," ujar pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah di kediamannya, Sabtu (26/9/2015).
Keputusan Tebuireng itu diterbitkan dalam maklumat nomor: 9/KB.PPTJ/IX/2015, dan ditandatangani secara langsung oleh Gus Solah. Isinya tiga butir.
Pertama, tetap konsisten menganggap tidak ada PBNU hasil Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang. Kedua, Mendukung adanya upaya hukum menggugat hasil Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang.
"Ketiga, Meminta warga NU untuk bersabar dan selalu bertaqarub kepada Allah agar perjuangan dalam mengembalikan NU seperti cita-cita masyayikh pendiri NU diberi kekuatan," ujar Gus Solah saat membacakan maklumar tersebut.
Sebelum pembacaam maklumat, Gus Solah sempat menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah pengurus MWC NU Jombang. "Maklumat ini akan kita sosialisasikan ke pesantren lain," ujar Gus Solah. NU yang menjadi induk ulama bisa 'berantem' bagaiman organisasi lainnya yang bernaung dibaah NU? (fh/dbs/vaa-islam.com))