JAKARTA (voa-islam.com)--Orang yang mengaku ahlusunnah wal jamaah sedangkan dia merayakan perayaan Idul Ghadir maka hendaknya langsung dicoret dari barisan ahli ilmu, walaupun dia adalah orang yang pernah mengajar kita dan dekat dengan kita.
Pernyataan ini disampaikan oleh Buya Yahya, ulama kharismatik asal Cirebon yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah.
Dalam pemaparannya yang didapat voa-islam dari video kajian kitab Riyadushalihin, Buya Yahya menyempatkan membahas masalah Idul Ghadir yang disebutnya momen mencaci para sahabat oleh kelompok Syiah.
Bahkan beliau menyebutkan, bahwa kedatangan seseorang ulama di acara Idul Ghadir maka mengharuskan Ahlussunnah untuk tidak mengambil ilmu darinya walaupun dia adalah ulama terkenal atau ketua ormas apapun.
"Walaupun ia pernah mengajar kita, tinggalkan. Hati-hati karena ini masalah akidah. Jadi awas kalau ada orang ikut merayakan perayaan Ghadir ini," jelas Buya Yahya.
Menurut pemaparan Buya Yahya, andaikan Idul Ghadir ini dibesarkan dan menjadi besar, maka akan banyak orang yang mempercayai bahwa Abu Bakar, Umar, dan Utsman bukanlah khalifah yang sah. Hal ini dinilainya sebagai sesuatu yang membahayakan akidah Islam.
"Itu nanti kalau Idul Ghadir ini dibesarkan, akhirnya banyak orang yang mempercayai seolah-olah benar seperti ini. Kemudian nanti setelah itu, meniadakan kekhalifahan Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar, dan Utsman," tegas Buya Yahya.* (asy/syaf/voa-islam.com)