JAKARTA (voa-islam.com)- Islam yang menjadi agama populasi terbesar di dunia tentunya “menuntut” di segala lini untuk memantaskan diri sebagaimana yang diajarkan Islam itu sendiri di dalam kehidupan. Salah satunya mungkin dapat dilakukan dengan mengembangkan pariwisata yang berbasis ‘wisata halal’ di setiap Negara muslim khususnya, dan Negara umum lainnya.
Baru-baru ini sebuah diskuis yang bertajuk ‘Menjadikan Halal Tourism sebagai Produk Unggulan Pariwisata Indonesia’ ingin berkontribusi bagaimana seorang muslim dapat ‘memantaskan’ dirinya di saat situasi apapun, termasuk pariwisata atau menikmati alam di seluruh dunia. Mereka mencoba memformulasikan secara teknis dan komprehensif seperti apa bila ingin melakukan perjalanan wisata halal ini.
Melalui rilis yang diterima oleh redaksi voa-islam.com, misalnya mempunyai tujuan awal yaitu menyerap potensi wisatawan muslim yang berada di negara-negara di dunia. Seperti dari Timur Tengah, Rusia, Cina, Eropa, juga Amerika Serikat. Dari beberapa negara tersebut diharapkan wisata halal dapat berkembang, khususnya untuk produk-produk wisata yang sesuai dengan karakteristik pasar.
“Tergarapnya potensi wisatawan muslim mancanegara (Timur Tengah, Rusia, China serta muslim Eropa dan Amerika). Berkembangnya produk-produk wisatayang sesuai dengan karakter pasar baik wisatawan muslim maupun wisatawan umum.”
Khusus untuk Timur Tengah dan Barat, lembaga ini memiliki target, yakni meningkatkan kedatangan wisatawan ke daerah tersebut. Untuk mencapainya, maka mereka melengkapi dan memperbaiki sarana dan prasarana dengan wisata bersahabat.
“Tersedianya produk dan paket pariwisata halal yang sesuai dengan kebutuhan muslim yang juga bisa dinikmati oleh wisatawan umum. Adanya upaya untuk melengkapi dan memperbaiki sarana dan prasarana wisata yang ‘friendly’ bagi muslim.” Sebagai contoh konkritnya, hotel, dan restoran, dan spa menjadi fokus mereka.
Beberapa contoh perkembangan pariwisata halal: Menu Halal pesawat oleh GateGourmet, kini LSG Sky, Nepal disamping Thai Airways yg sudah lebih dulu. LSG Sky Nepal, memproduksi sekitar total 1800 makanan unt konsumen mencakup Qatar Airways, Gulf Air, Etihad Airways, Dragon Air, China Southern Airlines, GMG Airlines dan Nepal Airline; Singapore mengeluarkan daftar resto halal bagi para turi; Pantai khusus wanita di Turki; Kolam renang terpisah di hotel Mediterania dan di Inggeris; Rumah sakit Halal India serta di Thailand.
Sementara itu, hal dukungan pun datang dari Kementerian Pariwisata Republik Indoenesia, Dadang Rizki Ratman. Ia mengtakan bahwa ada beberapa daerah yang siap menggelar wisata yang berbasis halal. Dan bagi daerah yang fokus untuk hal itu, Kemenpar mendukungnya.
“Belakangan ini ada tuntutan dari pasar wisata halal. Sebagai wisatawan mereka berhak memilih dan pemerintah harus memberikan pilihan setelah melihat potensi dan keseriusan daerah. Nah daerah yang berkomitmen mengemas wisata halalnya, itu yang kita dukung dan direkomendasikan sebagai destinasi wisata muslim,” terang Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kemenpar Dadang Rizki Ratman usai menjadi narasumber dalam acara Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata bertajuk ‘Menjadikan Halal Tourism sebagai Produk Unggulan Pariwisata Indonesia’. Seperti Aceh, Sumatra Barat, dan Nusa Tenggara Barat pun memiliki potensi. Dan ia memilih ketiganya sebagai destinasi wisata halal di Indonesia. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)