View Full Version
Selasa, 13 Oct 2015

Tablig 'Tolikara Di Mata Mantan Pendeta" Dihadiri 1000 Umat Islam di Solo

SOLO (voa-islam.com) - Sekitar 1000 umat Islam di Solo dan sekitarnya menghadiri acara Tablig Akbar “Tolikara Di Mata Mantan Pendeta”  yang diselenggarakan oleh Dewan Da’wah Jateng dan MUI Solo.

Acara diselenggarakan pada hari Ahad 11 oktober 2015 di Masjid Baitul Makmur Solo Baru. Dalam kesempatan ini, Dewan Da’wah Jateng menghadirkan Ustadz Bangun Samudra yang merupakan mantan pastur terbaik Vatikan dan Ustadz Insan LC Mokoginta yang merupakan Mantan misionaris serta penulis buku “101 Bukti Yesus bukan Tuhan”.

Dalam tablig akbar tersebut, Ustadz Bangun Samudra memberikan materi tentang larangan memilih pemimpin non muslim. Adapun Ustadz Mokoginta menyampaikan tentang perkembangan umat Islam yang semakin banyak murtad dan kepalsuan ayat-ayat injil  yang 80 % sudah tidak asli lagi.

Yochanan Jhony Mema menyampaikan tentang alasan kenapa keluar dari nasrani dan masuk Islam. Salah satu penyebab Yochanan Jhony Mema karena membaca buku '101 Bukti Yesus Bukan Tuhan'

Dalam tablig akbar tersebut, Dewan Da’wah menghadirkan mantan pendeta senior yang baru muallaf 2 bulan lalu, tepatnya pada hari  Jum’at (31/7/2015). Beliau bernama Yochanan Jhony Mema STh dan sudah berganti nama dengan Muhammad Ar-Rosyid. Yochanan Jhony Mema menyampaikan tentang alasan kenapa keluar dari nasrani dan masuk Islam. Salah satu penyebab Yochanan Jhony Mema karena membaca buku “101 Bukti Yesus Bukan Tuhan” yang ditulis oleh Ustadz Mokoginta.

Nara sumber terakhir disampaikan oleh Ustadz Aris Munandar dari Dewan Da’wah Jateng. Ustadz Aris memaparkan tentang  kejadian Tolikara dan pelajaran yang dapat diambil dari tolikara.

Beliau juga berbagi pengalaman ketika safari dakwah di Kalimantan. Dibutuhkannya dai untuk membina saudara muslim yang ada disana. Dewan Da’wah  membagikan buku “Larangan memilih Pemimpin Non Muslim” kepada seluruh peserta untuk menyikapi kejadian yang ada disolo.


latestnews

View Full Version