JAKARTA (voa-islam.com)- 22 Oktober 2015 menjadi momentum sejarah, pasalnya Presiden Jokowi menetapkan tanggal itu sebagai Hari Santri Nasional, dimana keputusan ini di sambut genggap gempita oleh Ormas Islam Nahdhotul Ulama. Meskipun sebenarnya masih menyisakan pro kontra akan ini semua.
Kamis [22/10] Perayaan hari Nasional yang di adakan di Tugu Proklamasi di hadiri sejumlah tokoh NU dan Pejabat Negara menghadiri acara ini, dengan di selingi beberapa hiburan dan pameran lukisan, di harapkan perayaan ini menuai simpatik.
akan tetapi bukanya menuai simpatik malahan menimbulkan banyak hujatan, pasalnya dalam perayaan tersebut terpampang jelas gambar pendiri NU KH Hasyim Asy'ary di depan akan tetapi tampil dengan gambar yang berbeda.
Dimana Foto KH Hasyim Asy'ary terlihat tanpa jenggot, terlihat beda dengan foto aslinya yang selam ini di kenal oleh masyarakat Indonesia. dalam kesempatan itu terkesan "culun" karena jenggot dalam foto tersebut di edit sehingga terlihat merubah foto yang ada.
beberapa Netizen mempertanyakan, apakah karena Ketua NU sekarang ini si said Aqil Sirod anti jenggot, sehinggga mereka memberanikan diri merubah foto yang ada?
sungguh hal itu justru melecehkan pendahulunya, dan banyak menuai protes. karena jelas merubah gambar yang ada adalah sebuah kedustaan. dan itu merupakan kebatilan.
mungkinkah suatu saat dalam kesempatan yang lain, sorban dalam gambar KH Hasyim As'ary juga akan di lepas, hanya gara gara ingin menunjukan jati diri nusantara dan di gantikan dengan blangkon? kita tunggu saja.[protonema/voaislam]