BOGOR (voa-islam.com) - Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Sebi Solidarity for Palestine (SSP) kembali mengadakan acara bertemakan kepalestinaan Kamis (22/10/15). Kali ini Sebi Solidarity for Palestine (SSP) mengadakan kajian kepalestinaan yang bekerjasama dengan Al- Quds, tema kajian kali ini adalah “Bangkitkan Semangat Intifadhah untuk Palestina Berdaulah”.
Acara ini dimulai pukul 16.00 di aula STEI SEBI dengan pembawa acara Abdullah al-Marzuq. Kajian ini adalah salah satu rangkaian acara dari Syahru Intifadha 8. Syahru Intifadha adalah acara yang di buat dalam rangka memperingati tragedi Intifadha pada 9 Desember 1987. Acara ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa baik internal maupun eksternal.
“Tugas kita hari ini adalah bagaimana menjadi orang yang membantu agama Allah lewat Palestina, karena bukan Palestina yang membutuhkan kita tapi kita yang membutuhkan Palestina,”ucap Martinus selaku ketua Sebi Solidarity for Palestine (SSP) dalam sambutannya.
Narasumber pada kajian kali ini adalah Syeikh Mahmud Salim Ibrahim yang berasal dari Mesir. Kedatangan Syekh Mahmud adalah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya Syekh Mahmud juga pernah menjadi narasumber pada acara kajian yang menjadi rangkaian acara Syahru Intifadha 7.
Brigade Izzudin Al-Qassam mengatakan adanya gerakan Intifadhah ke 3 ini karena ummat Islam menginginkan tempat-tempat suci di Palestina kembali ketangan orang Islam
“Brigade Izzudin Al-Qassam mengatakan adanya gerakan Intifadhah ke 3 ini karena ummat Islam menginginkan tempat-tempat suci di Palestina kembali ketangan orang Islam,”tutur Syeikh Mahmud Ibrahim yang diterjemahkan oleh Imam Hanafi.
Brigade Izzudin Al-Qassam adalah tentara yang membantu rakyat Palestina dalam melawan tentara zionis Israel.
Pada kajian kali ini kali ini Syekh Mahmud menjelaskan mengenai kenapa gerakan Intifadha ketiga ini lahir, selain karena ingin merebut kembali tempat-tempat suci di Palestina, rakyat Palestina meyakini bahwa sesuatu yang dirampas dengan kekuatan maka harus diambil dengan kekuatan juga, lalu selanjutnya kita juga sudah mengetahui bahwa Israel sangat membenci Islam dan Yahudi selalu ingin mecelakai para Nabi, karena orang Yahudi adalah kaum yang paling memusuhi Islam dan suka melanggar perjanjian.
Syekh Mahmud Salim Ibrahim juga menceritakan tentang Masjidil Aqsa. “Al-Aqsa adalah tempat Isra’ nya Rasulullah, Mi’rajnya Rasulullah, Qiblat pertama ummat Islam, Masjid ke 2 yang di letakkan di muka bumi, salah satu masjid yang memaksakan perjalanan kepadanya, dan yang terakhir adalah tempat berkumpulnya manusia setelah bangkit dari kubur. Maka dari itulah sepatutnya kita mencintai Al-Aqsa dan mengembalikan Al-Aqsa dari tangan zionis Israel,”tutur Syekh Mahmud.
Beliau mengatakan peran kita untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina adalah Mendoakan mereka dan menginfakkan harta kita untuk saudara-saudara kita di Palestina. Karena Allah mengutamakan bila kita mengorbankan harta kita daripada jiwa kita yang belum tentu mampu.
Acara dilanjutkan dengan serah-terima yang dilakukan antara ketua Sebi Solidarity for Palestine (SSP) dengan Syeikh Mahmud Salim Ibrahim dan perwakilan dari pihak Al-quds. Kemudian acara dilanjutkan dengan doa yang dibacakan oleh Syeikh Mahmud. Tidak lupa penggalangan donasi yang berikan oleh peserta kajian. Alhamdulillah, donasi yang terkumpul sebesar Rp 826.100, dan rencananya dana ini akan disampaikan kepada palestina melalui lembaga Al-Quds.
Semoga semangat perjuangan dari rakyat Palestina terasa kepada kita semua, sehingga keinginan untuk berjihad di jalan Allah semakin mengebu, dan semoga Allah senantiasa memudahkan kita dalam memperjuangkan gerakkan kemanusiaan ini. Aamiin. [nabila/voa-islam.com]
Editor: Syahid