JAKARTA (voa-islam.com)—Meski nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS sedang melemah, tetapi hal ini tidak mengurangi jumlah calon jamaah umrah yang akan pergi ke Tanah Suci.
Fakta ini setidaknya dibenarkan oleh Biro perjalanan haji dan umrah, First Travel. “Alhamdulillah minat masyarakat tetap tinggi meski Dollar tengah naik,” ujar Andika Surachman, Direktur Utama First Travel kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (24/10/2015) siang.
Untuk periode 2015-2016, menurut pengakuan Andika, di First Travel sudah terdaftar 35 ribu calon jamaah umrah. “Sekitar 35 ribu jamaah umrah akan berangkat pada periode awal Desember 2015 dan akan berakhir Mei 2016 melalui First Travel,” jelas Andika.
Andika tidak memungkiri jika kenaikan Dollar ini juga mempengaruhi biaya-biaya komponen perjalanan umrah. Seperti biaya maskapai dan penginapan selama Arab Saudi.
Menjelang keberangkatan jamaah umrah, First Travel menggelar Manasik Umrah dan Dzikir Akbar yang diikuti oleh puluhan ribu orang di Masjid Istiqlal Jakarta. Dzikir Akbar yang bersamaan dengan Manasik, agar seluruh jamaah dapat lebih khusyuk dalam persiapan menghadapi perjalanan umroh nantinya.
Pada acara manasik ini jamaah akan mengetahui tentang tata cara pelaksanaan ibadah umrah sesuai rukun-rukunnya, melalui peragaan dan penjelasan yang akan diberikan oleh pembimbing manasik H Mughiroh Subhan, dari sebelum keberangkatan ke Tanah suci sampai kembali ke Tanah Air.* [Syaf/voa-islam.com]