View Full Version
Selasa, 27 Oct 2015

Bima Arya Itu Umara yang Dekat dengan Ulama

JAKARTA (voa-islam.com)—KH Muhammad Al-Khaththath, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) selama ini mengenal Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto sebagai pemimpin yang tidak menutup diri dengan para ulama.

Penilaian ini terkait adanya beberapa kebijakan Bima Arya yang berdasarkan masukan dari para ulama. Yang terbaru adalah kebijakan melarang kegiatan Assyura oleh kelompok Syiah. Kebijakan ini adalah hasil dari musyawarah dan masukan para ulama Bogor. (baca: Larang Kegiatan Syiah, Bima Arya Di-bully Kelompok Islam Liberal)

“Bima Arya itu orang baik. Anak muda, kreatif. Dan alhamdulillah tidak menutup diri dengan para ulama. Jadi sebagai umara, patnernya itu ya ulama,” kata Al-Khaththath kepada voa-islam di Jakarta baru-baru ini.

Menurut Al-Khaththath, menjadi penguasa itu memang tidak harus terlalu alim. Walaupun kalau ada penguasa yang alim, maka itu sangat bagus. Seperti Muadz bin Jabbal, gubernur pada masa Rasulullah. Rasulullah mengatakan Muadz paling alim di antara umat ini. (baca: Munarman SH: Bima Arya Wali Kota Berakidah Kuat)

“Bima Arya ini orang pintar, doktor, hanya mungkin ilmu agamanya tidak terlalu mendalam. Tapi karena memang mau terbuka kepada alim ulama itu hal yang bagus,” ujar Al-Khaththath.

Al-Khaththath kemudian menjelaskan adanya hadits Rasulullah yang menerangkan bahwa ada dua kelompok manusia, jika kedua-duanya baik, maka masyarakat akan baik. (baca: Ini Sikap Wali Kota Bogor Hadapi Bully)

“Tetapi kalau dua-duanya rusak, maka masyarakat akan rusak. Siapa dua kelompok itu? Ulama dan umara,” jelas Al-Khaththath.

Menurut Al-Khaththath, Bima Arya ini memiliki potensi sebagai umara yang baik. Yang mau mendengarkan ulama dan membuat keputusan berdasarkan saran-saran ulama.* [Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version