View Full Version
Rabu, 25 Nov 2015

Berbicara Tentang Allah Tanpa Ilmu Lebih Besar Dosanya Daripada Syirik

BANDUNG (voa-islam.com) – Syirik dikenal sebagai dosa yang paling besar dalam ajaran Islam. Akan tetapi, ternyata ada dosa yang lebih besar lagi dari syirik, yaitu berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Hal itu disampaikan oleh pengasuh Rubrik Islamia voa-islam.com Ustadz Badru Tamam.

“Mengatakan urusan kepemimpinan tidak berbicara agama misalnya termasuk ke dalam kategori berbicara tentang Allah tanpa ilmu, termasuk dosa besar yang lebih dahsyat daripada syirik,” katanya belum lama ini.

“Katakanlah Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak atau pun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui,” lanjutnya mengutip Al-Quran surat Al-Ara’f ayat 33.

Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah haramkan berbicara (mengada-ngada) terhadap Allah tanpa ilmu dalam fatwa dan ketetapan hukum. Allah menjadikannya sebagai bagian dari perkara haram yang paling besar

Ustadz Badru kemudian mengutip pendapat Ibnul Qayyim dalam I’lam Muwaqqi’in menyebutkan dosa yang lebih besar dari Syirik tersebut, yaitu berbicara (mengada-ngada) tentang Allah tanpa ilmu. Beliau berkata:

“Sungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah haramkan berbicara (mengada-ngada) terhadap Allah tanpa ilmu dalam fatwa dan ketetapan hukum. Allah menjadikannya sebagai bagian dari perkara haram yang paling besar. Bahkan menjadikannya pada tingkatan perkara haram yang paling tinggi,” jelasnya. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version