View Full Version
Selasa, 01 Dec 2015

Tidak Diakui sebagai Keluarga, Mualaf Ini Akan Dakwahkan Orangtuanya

JAKARTA (voa-islam.com)- Beralihnya dari agama Budha dan Kristen tidak membuat salah satu mualaf ini mundur dalam kehidupan dunia, salah satunya dari respon keluarga, teman, dan kerabatnya. Dengan nama mualaf Muhammad Winarto, ia bahkan berjanji akan memberikan pemahaman untuk orang-orang terdekatnya tersebut, termasuk orang tuanya yang beragama Konghucu.

Winarto secara sadar tahu bagaimana bila orang yang telah meyakini agama Islam akan banyak mendapatkan pertentangan-pertentangan. Dari mulai diusir hingga tidak diakuinya sebagai anak atau anggota keluarga. Akan tetapi, ia menjelaskan bahwa hal itu belum seberapa bila dibandingkan perjuangan nabi Muhammad saat diusir dari Mekkah ke Madinah.

“Saya memaklumi mereka. Karena mereka tidak mengerti. Saya juga telah diusir, tidak diakui sebagai anak, dan bahkan saya telah tercatat tidak akan mendapatkan warisan dari orang tua yang beragama Konghucu itu,” ucapnya tegas kepada voa-islam.com.

Muhammad Winarto pun mengaku tidak menyesal sama sekali dengan apa yang telah dilakukan oleh keluarganya itu. Baginya, Al-Qur’an dan Islam adalah harta yang paling berharga di dalam hidup.

Ia juga berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap dan terus berjalan bersama agama Islam. Hal-hal yang telah ia lalui, misalnya saja ia menyebut bahwa orang tua pernah berkata Islam adalah agama ekstrim, tapi hal itu tidak berlaku bagi dirinya karena tidak sesuai fakta yang ia rasakan.

“Orang tua saya pada saat itu mendukung sekali pindah agama ke Kristen Katolik, tapi tidak dengan Islam. Tapi itu tidak jadi soal. Ini hidayah. Akan terus saya dalami dan terus saya jalankan,” yakinnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version