JAKARTA (voa-islam.com)- Memasuki agama baru, dan berjanji akan terus belajar untuk mendalaminya, mualaf dengan nama Muhammad Winarto tidak berpengaruh adanya pemberitaan ISIS/IS yang tersiar ke publik. Baginya, Islam kemungkinan tidak demikian (baca: kekerasan) di dalam menjalankan perintah-perintah Allah subhana wa ta’ala.
Menurutnya, bila memang berjuang seharusnya seluruh umat bersatu, bukan justru terpecah-pecah seperti apa yang ia saksikan. “Perjuangan mereka saya ragukan. Islam justru, apa yang pernah saya baca akan terpecah belah menjadi beberapa golongan. Seharusnya, bila memang berjuang, harus tunjukkan persatuannya dengan golongan lain,” sampainya ke voa-islam.com.
Apa yang ia alami saat ini, Islam akan tetap menjadi jalannya. Ia mengaku akan terus belajar, mendalami, dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai keturunan dari keluarga etnis Cina, ia mengatakan akan melakukan dakwah kepada saudara-saudaranya tersebut. Alasannya karena di etnis tersebut belum banyak tersentuh dengan ajaran Islam.
Sebelumnya ia telah mengikrarkan sebagai pemeluk agama Islam di salah satu masjid di Pulogadung, Jakarta Timur. Dengan disaksikan ratusan jamaah sholat pada waktu itu, Muhammad Winarto sempat meneteskan air mata pada saat membaca kalimat syahadat.
Pria kelahiran 34 silam itu juga menjelaskan bahwa perpindahan agama ini tidak ada sama sekali ada unsur paksaan atau latar belakang apapun, kecuali hanya ada hidayah yang ia terima. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)