PURWAKARTA (voa-islam.com)—Masyarakat Muslim Sunda (MMS) Purwakarta mengaku bahwa pihaknya tidak merasa dilecehkan oleh perkataan Habib Muhammad Rizieq Syihab, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) yang memelestkan istilah sampurasun dengan campur racun.
“Kami sebagai Masyarakat Muslim Sunda Purwakarta sama sekali tidak merasa tersinggung apalagi tersakiti dengan statement campur racun karena kami faham bahwa itu ditujukan kepada Dedi Mulyadi yang telah meracuni akidah umat Islam Purwakarta dengan kedok adat dan budaya,” tulis MMS Purwakarta dalam rilis yang diterima voa-islam, Jumat (5/12/2015) malam.
Justru MMS Purwakarta berterima kasih kepada Habib Rizieq yang begitu gigih melawan kemusyrikan yang terjadi di kota tasbeh tesebut.
“Kami berterimakasih dan menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Imam Besar FPI Alhabib DR.Muhammad Rizieq bin Husein Syihab, Lc yang telah berani, gigih, penuh ke-istiqomahan dengan cara berkenan menghadiri puluhan kali undangan kami dalam acara tabligh akbar di Purwakarta dalam upaya menyelamatkan akidah dari ancaman kesesatan yang dilakukan oleh saudara Dedi Mulyadi ( Bupati Purwakarta ),” tulis MMS Purwakarta.
Di dalam rilis ini, MMS Purwakarta juga mendesak kepada Denda Alamsyah, pihak yang melaporkan Habib Rizieq dan KH Muhammad Syahid Joban ke pihak polisi untuk meminta maaf.
“Mendesak kepada saudara Denda Alamsyah (pelapor) untuk segera meminta maaf kepada Imam Besar FPI atas tindakan penghinaan serta pelecehan terhadap ulama pembela akidah Islam. Jika tidak segera meminta maaf, maka kami Masyarakat Muslim Sunda Purwakarta siap melaporkan saudara Denda Alamsyah atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik kepada ulama.”
MMS Purwakarta melanjutkan, “Mendukung penuh langkah KH. Muhammad Syahid Joban, Lc yang telah melaporkan Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta) ke Polda Jabar terkait dugaan penistaan Agama dan mendesak kepada Polda Jabar untuk segera menangkap Dedi Mulyadi yang sangat meresahkan akidah Masyarakat Muslim Sunda Purwakarta.” * [Syaf/voa-islam.com]