View Full Version
Sabtu, 12 Dec 2015

Karyawan Muslim Pakai Atribut Natal Bukan Toleransi Beragama

JAKARTA (voa-islam.com)—Menjelang Natal, seperti biasa banyak perusahaan membuat kebijakan bagi karyawan termasuk karyawan Muslim untuk menggunakan atribut Sinterklas. Hal ini membuat keprihatinan banyak pihak.

Peneliti Institute the Study of Islamic Thougt and Civilization (INSISTS), Adian Husaini, meminta para pengusaha untuk bersikap toleransi kepada umat Islam.

Menurut Adian, pemakaian atribut Natal bagi karyawan Muslim bukanlah arti toleransi sebenarnya.

“Toleransi itu kan artinya membiarkan, tidak mengganggu pihak lain menjalankan agamanya. Tidak perlu melibatkan pihak lain. Kalau masalah keyakinan yah sudah, masing-masing. Itu maknanya toleransi. Jadi kalau kembali kepada makna toleransi sebenarnya menghargai keyakinan umat Islam,” jelas Adian kepada voa-islam, Jumat (11/12/2015) malam.

Adian melanjutkan, jika pengusaha ingin bekerjasama tidaklah dalam masalah akidah atau kepercayaan.

“Banyak aspek lain dalam kemasyarakatan yang kita bisa kerjasama,” tutur Adian.

Selain itu, dia juga khawatir perihal pemakaian atribut Natal akan berdampak buruk kepada keyakinan umat Islam yang akan secara perlahan menjurus kepada liberalisme dan pluralisme agama.

“Ya dampaknya memang kesitu. Orang kan sekarang ini diajak untuk meremehkan hal-hal kecil,” pungkas Adian.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]

 

 

 

 


latestnews

View Full Version