View Full Version
Senin, 14 Dec 2015

Dukung Intifadah III, PB HMI: Masyarakat Internasional Harus Seret Benyamin Netanyahu ke Pengadilan

JAKARTA (voa-islam.com) - Larangan Israel terhadap akses penduduk palestina Al Quds pada ahad (4/10) disebut-sebut memicu gelombang intifadah gelombang ke III di tanah pelestina. Kembali pada hari Rabu (9/12), bentrokan terjadi antara militer Israel yang bersenjata lengkap dengan warga Bethlehem yang menyebabkan satu orang warga palestina tewas dan 70 orang mengalami luka-luka.

Peristiwa ini menuai kecaman dari umat islam dunia, salah satunya datang dari organisasi Pengurus Besar Himpunan Mahassiswa Islam Majelis Penyelamat Organsisasi (PB HMI MPO) di Indonesia.

Ketua umum PB HMI MPO, Muhammad Fauzi, pada sabtu (12/12) mendukung perlawanan warga Palestina melaui Intifadah III dan menyerukan kepada pemerintah zionis Israel hentikan pendudukan terhadap warga palestina. Beberapa bulan yang lalu hingga hari ini perlawanan rakyat Palestina melalui intifadah III terus berlanjut, dan PB HMI MPO mendudkung perjuangan tersebut.

"Hampir separuh abad rakyat Palestina menderita dalam pendudukan Israel, sumber kekeraasan di kawasan timur tengah, rakyat Palestina mengalami penindasan dan penghinaan di tanah mereka sendiri,” katanya.

Menurut Fauzi, selama ini seolah-olah ada impunitas atas kejahatan-kejahatan Israel terhadap warga Palestina. Kurangnya tanggung jawab dan impunitas yang diberikan kepada zionis Israel oleh warga internasional turut menciptakan kondisi saat ini. Saat ini, Netanyahu menyatakan perang terhadap warga sipil palestina dengan menerapkan serangkaian kebijakan yang menindas. Membatasi akses rakyat palestina ke masjid Al Aqsa, meneruskan pembangunan pemukiman illegal, dan menolak hak-hak warga Palestina secara keseluruhan, termasuk berdaulat sebagai bangsa yang merdeka.

Apa yang terjadi selama beberapa dekade terakhir di Palestina, semuanya bertentangan dengan hukum internasional. Namun, tanggapan internasional untuk beberapa hari terakhir jauh dari harapan. Kebanyakan hanya menyerukan untuk bernegosiasi antara zionis dan Palestina. Negosiasi menurut Fauzi, bukanlah jalan keluar, Israel selalu melanggar kesepakan dan negosiasi yang di pernah disepakati selama ini. Masyarakat internasional diminta untuk tidak diam dan menyeret Netanyahu ke pengadilan internasional. Untuk mengakhiri pendudukan Israel sejak 1967 dengan melakukan pendudukan, penjajahan dan politik ala apartheid yang dilakukan oleh zionis Israel.

"Budaya impunitas ini harus diakhiri segera agar kejahatan zionis tidak terulang lagi. Masyarakat internaasional harus memikul tanggung jawabnya dan menyeret Netanyahu ke pengadilan internaasional," tegas Fauzi. [syahid/voa-islam.com]

%MCEPASTEBIN%%MCEPASTEBIN%


latestnews

View Full Version