JAKARTA (voa-islam.com)—Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta kepada pengelola mal, restoran dan lain sebagainya untuk tidak mewajibkan karyawan Muslim memakai atribut Sinterklas atau Natal.
Dahnil menganggap bahwa hal ini bukanlah bentuk dari toleransi, bahkan malah merusak toleransi antar umat beragama.
“Kalau dipaksakan dalam memakai atribut Natal itu justru merusak toleransi. Esensi saling menghormati itu justru dirusak ketika karyawan Muslim disuruh memakai simbol-simbol Natal,” kata Dahnil kepada voa-islam di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng Jakarta-Pusat, Senin (14/12/2015) sore.
Bagi Dahnil, pemakaian atribut Natal adalah bentuk ekspresi umat yang merayakannya. Menurut Dahnil ini merupakan hak dan bukan sebuah masalah selama yang menggunakannya adalah umat Nasrani.
“Kalau yang memakai itu agama Nasrani itu tidak masalah. Itu hak mereka untuk mengepresikan perayaan Natal,” tegas Dahnil.
Untuk itu Pemuda Muhammadiyah meminta para pengusaha mal atau resto agar tidak membuat kebijakan yang memaksa karyawan Muslim untuk menggunakan atribut Sinterklas.
“Jadi hentikan pemaksaan penggunaan simbol-simbol Natal terhadap karyawan muslim,” tegas Dahnil.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]