View Full Version
Selasa, 22 Dec 2015

Habib Rizieq: Sampurasun Milik Kita, Campur Racun Milik Dedi

PURWAKARTA (voa-islam.com)—Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab melakukan klarifikasi soal istilah ‘campur racun’saat mengisi tablig akbar dan pelantikan pengurus FPI Purwakarta, Sabtu (19/12/2015) malam.

“Ceramah saya di Purwakarta sebelumnya selama dua jam, kemudian dipotong jadi 40 detik, dimasukan ke Youtube, lalu tersebarlah opini Habib Rizieq menghina adat Sunda,” ujar Habib Rizieq di hadapan ribuan umat Islam yang memadati Markas Yayasan As-Shalihin, Tegal Munjul, Purwakarta, Jawa Barat.

Kemudian Habib Rizieq mengatakan, “Puluhan ribu orang Sunda mendengar ceramah saya ketika itu, ratusan ulama Sunda juga ikut hadir mendengar ceramah saya. Saya hanya katakan bahwa Assalamualaikum tidak boleh diganti dengan selamat pagi, selamat siang, atau malam. Begitu juga tidak boleh diganti dengan sampurasun.”

Sampurasun, jelas Habib Rizieq, memiliki maknanya baik. Sampura dari kata hampura artinya mohon maaf, sun artinya saya. (baca: Bersorban Hijau, Habib Rizieq Siap Syahid di Purwakarta)

“Sampurasun artinya saya mohon maaf, itu bagus. Tetapi jangan dipakai untuk mengganti assalamualaikum, itu yang kita tolak,” tegas Habib Rizieq.

“Kalau assalamualaikum diganti jadi sampurasun, kota tasbeh diganti jadi kota patung, kota santri jadi kota berhala, kota Islam jadi kota Hindu, saya bilang berarti dia bukan sedang memasyarakatkan sampurasun, dia ingin meracuni akidah umat Islam Purwakarta,” lanjut Habib Rizieq.

Jadi Habib Rizieq berharap, masyarakat tidak terkecoh. “Sampurasun milik kita, campur racun milik Dedi, jadi jangan dibalik,” ujar Habib Rizieq.

Habib Rizieq kemudian bertanya kepada jamaah yang hadir, “Kalau saya ngomong seperti itu saya menghina adat Sunda tidak?”

Jamaah tidak menjawab. “Justru Dedi lah yang sudah menghina adat Sunda, buktinya ia ingin mengganti budaya Sunda dengan budaya Hindu,” demikian Habib Rizieq.* [Syaf/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version