View Full Version
Jum'at, 25 Dec 2015

Jihad Fii Sabilillah Sebagai Jalan Pemersatu Umat Islam

BLORA (voa-islam.com) - Perselisihan umat sudah tak bisa dihindari, bukan hanya antar harokah, bahkan terkadang dalam satu wadah pun ribut sendiri hanya karena permasalahan kecil yang terus ada.

Dr. Fakhurahim, saat memberikan taujih di depan jamaah yang hadir dalam Forum Ukhuwah, Sabtu pekan lalu, di Masjid Darusalam Ngawen, Blora, beliau membawakan 4 hal yang bisa mempererat persatuan umat.

Sembari menukil dari kitab yang ditulis Syaikh Abdullah Azzam, sang inspirator jihad abad 20 demikian FBI menetapkan. Dalam buku As Syahidz dengan judul "Runtuhnya Khilafah dan Upaya Menegakannya" beliau sebutkan.

"Empat hal yang bisa menyatukan umat itu ada empat, pertama khilafah, kedua ka'bah, ketiga masjid nabawiyah, keempat jihad fisabilillah," jelas beliau.

Dalam pemaparannya, Ustadz Dr. Fakhurahim, yang juga alumni Ngruki ini, sangatlah menghimbau umat Islam tetap menjaga ukhuwah islamiyah, meskipun sekarang ini kaum muslimin berada dalam sekoci-sekoci kecil yang berjalan sendiri-sendiri dan tidak jarang terkadang sekoci-sekoci itu saling berbenturan karena sesuatu hal. Hal ini terjadi karena tidak adanya Khilafah Islamiyah yang menaungi, setelah pada tahun 1924 M runtuh karena penghinatan si keturunan Yahudi Mustafa Kamal Pasha.

...dalam menjalankan perjuangan ini seorang ustadz, dai ataupun siapa saja tidak usah risau akan sebuah hasil dakwah, akan tetapi teruslah berjuang dan berusaha memperjuangkan Islam, karena yang menentukan hasil dari sebuah perjuangan dakwah itu murni hak Allah

Yang tak kalah pentingya, lanjut Dr. Fakhurahim, jihad fisabilillah adalah cara untuk menyatukan umat Islam.

"Bahwa kalau Jihad fisabilillah ini takan pernah sepi dari peminatnya, karena akan selalu muncul sekelompok manusia yang akan terang-terangan membela agama Allah sampai hari kiamat, dan mereka itulah firqotun najiah wal thoifatul mansuroh," terang Ustadz yang kini berdomisili di Blora.

Di akhir tausiah, Ustadz Fatkhurahim menasehatkan, bahwa dalam menjalankan perjuangan ini seorang ustadz, dai ataupun siapa saja tidak usah risau akan sebuah hasil dakwah, akan tetapi teruslah berjuang dan berusaha memperjuangkan Islam, karena yang menentukan hasil dari sebuah perjuangan dakwah itu murni hak Allah.

Beliu akhiri tausiah dengan berwasiat agar para ustadz, ikwan dan para jamaah untuk senantiasa berpegang teguh dengan wahyu Allah karena kita kelak akan dimintai pertanggung jawabannya. [protonema/voa-islam.com]

Editor: Syahid


latestnews

View Full Version