JAKARTA (voa-islam.com)—Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Din Syamsuddin mengatakan media massa telah memelintir komentar dirinya soal bolehnya setiap Muslim mengucapkan selamat Natal.
Menurut Din, bahwa dirinya berpendapat bolehnya mengucapkan selamat natal, selama hal demikian tidak masuk dalam wilayah kepercayaan dan masih dalam wilayah sosial.
Dia juga menegaskan, bahwa pengucapan tersebut boleh secara terbatas. Misalnya, bagi seorang Muslim yang memiliki anggota keluarga Nashrani.
“Itu yang kurang dipahami. Dalam artian yang mempunyai orang tua katolik misalnya, datang dan mengucapkan itu adalah simpati. Sebatas basa-basi kultural, tidak usah ada keyakinan,” jelas Din di kediamannya, Jalan Marga Satwa Raya, Jakarta Selatan, Kamis (24/12/2015) malam.
Din menegaskan bahwa dirinya mengucapkan selamat Natal bahkan ucapan selamat bagi perayaan aagama lain, dikarenakan dirinya bergabung dalam oraganisasi lintas agama.
Maka dia beralasan hal demikian diperlukan. Sedangkan bagi masyarakat umum yang tidak memiliki kepentingan, dia berharap untuk tidak melakukannya.
“Saya bilang jangan kemudian menjadi umum. Yang perlu saja, bagi yang tidak perlu tidak usah. Saya ini presiden tokoh-tokoh berbagai agama se-Asia, waktu Idul Fitri saya sedunia dapat ucapan selamat, dan ketika hari raya mereka, saya ucapkan. Tapi terbatas, yang tidak menjadi tokoh lintas agama tidak usah,” ujar Din.* [Nizar/Syaf/voa-islam.com]