View Full Version
Kamis, 31 Dec 2015

Lagi, Densus 88 Salah Tangkap Teroris, Korban: Saya Diperlakukan Seperti Binatang

SOLO (voa-islam.com)—Lagi-lagi Densus 88 Antiteror Polri melakukan aksi tidak profesional dalam penanganan terorisme. Aksi salah tangkap Densus 88 kepada dua warga Solo, Jawa Tengah yang diduga teroris terjadi Selasa (29/12/2015) siang.

Dua orang Warga Solo itu adalah Ayum Penggalih (Galih) dan Nur Syawaludin yang sempat ditangkap di jalan Haryo Panular, RT 002 RW 006, Kelurahan Panularan, Laweyan, Solo, Jawa Tengah.

Mereka berdua berkisah kronologi penangkapan pada konferensi pers bersama Islamic Studies and Action Center (ISAC) di Masjid Baitussalam Tipes Solo, Rabu (30/12/215) siang.

“Sekira pukul 11.30 WIB saya hendak menuju masjid untuk menunaikan salat Dzuhur. Tiba-tiba ada beberapa orang menghampiri dan menodongkan senjata," kata Galih.

Galih mengaku panik. Ia lalu memacu kencang sepeda motornya. Kemudian, sebuah mobil menghalanginya. Satu mobil lain menabrak sepeda motor Galih. Sepeda motornya rusak. Galih terpental.

Densus lalu mengunci tangannya dan menekan wajahnya ke aspal. Lalu Densus memaksanya masuk ke sebuah mobil.

"Saya ditaruh di bawah jok. Saya diperlakukan seperti binatang waktu itu," tutur Galih.

Galih dibawa ke Polsek Laweyan. Setelah pemeriksaan, Galih dilepaskan sekira pukul 14.20 WIB.

Dalam pengakuanya, kedua warga Solo korban salah tangkap Densus 88 ini juga mengalami penyiksaan yang tidak manusiawi, diperlakukan tidak layak dan kejam. Sehingga, kedua korban meminta agar ada pemulihan.nama baik, bahwa dirinya tidak tersangkut tindak terorisme.* [Protonema/Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version