View Full Version
Kamis, 31 Dec 2015

Tiup Terompet, Aa Gym: Jangan Ikuti Kebiasaan Yahudi

JAKARTA (voa-islam.com)- Tahun 2016 tinggal menghitung jam. Masyarakat dari Indonesia maupun seluruh dunia siap menyambut. Maca-macam yang dilakukan masyarakat. Ada yang turun ke jalan dengan hadiri pusat keraiman, ada pula yang berkumpul dengan para alim ulama untuk berzikir di sebuah masjid. Dan ini bagian sikap dari “perlawanan” untuk masyarakat yang turun ke jalan-jalan.

Keduanya ini hanyalah contoh bagaimana sikap masyarakat pada umumnya. Namun tahukah kita bahwa tahun baru masehi 2016 itu bukan tahun baru dalam agama Islam? Tentu ada sudah tahu, ada pula yang tahu tapi pura-pura tidak tahu. Tetapi kemungkinan ada pula yang tidak tahu.

Tahun kali ini, seperti tahun-tahun yang lalu, khususnya yang merayakan di luar rumah (bukan di majelis taklim) umumnya gegap gempita. Bersuka ria. Bahkan hingga tidak menganggap masalah bila kemacetan dan tengah malam itu ada di tahun baru malam ini. "Alat ledak" dan terompet juga menemani suka cita itu. Tua muda ikut dalam kebisingan itu. Tetapi, bagi pandangan ulama, terompet atau hari raya itu tetaplah tidak ada. Bahkan terompet yang sebetulnya warisan bangsa Yahudi sebaiknya ditinggalkan. Seperti KH Abdullah Gymnastiar yang menyarankan hal demikian.

Beliau berkata bahwa terompet tidak pantas untuk diikuti oleh kalangan umat Islam, baik itu di Indonesia dan seluruh dunia. Aa Gym, begitu sapaan akrabnya, menyarankan lebih baik mengikuti apa yang telah dicontohkan Rasulullah. Melalui sikap dan perilaku Rasullah yang harus umat Islam ikuti.

"Tidak pantas kita umat islam mengikuti kebiasaan orang Yahudi dengan meniup terompet. Cukuplah umat islam mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam," tulisnya dalam akun fanpage Facebook. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version