View Full Version
Jum'at, 01 Jan 2016

Tanggapan JAS Mudiriyah Kal-Tim Terkait Spanduk Liar dan Provokatif di Kota Samarinda

SAMARINDA, INDONESIA (voa-islam.com) - Terkait munculnya spanduk liar sekaligus provokatif bernada ancaman kepada pemeluk agama lain dan juga TNI dan Polri di kota Samarinda hari Kamis (31/12/2015), Jamaah Ansyarusy Syariah (JAS) Mudiriah Kalimantan Timur, yang juga membawahi kota Samarinda melalui aminya menanggapi tentang adanya spanduk-spanduk tersebut agar tidak menimbulkan desas-desus yang tidak jelas.

Kepada Voa-Islam.Com, amir Mudiriyah Kalimantan Timur, Abu Khalid, menyampaikan tanggapannya pada hari Jum'at melalui pesan email.

"Menurut kami sepanduk liar dan provokatif ini dipasang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab" katanya. Melihat dari isinya sepanduk ini sengaja dibuat untuk menjelekan sebagian elemen umat Islam yang mendakwahkan tentang Aqidah berkaitan dengan larangan bagi umat Islam untuk mengucapkan dan memakai atribut hari raya agama lain, Abu Khalid menambahkan.

Amir Mudiriyah JAS Kalimantan Timur ini mengakui bahwa mereka memang memasang spanduk-spanduk himbauan, namun demikian isinya berbeda sama sekali dengan yang beredar kemarin.

"Adapun kami dari Jamaah Ansharusy Syariah Mudiriah Kal-Tim juga membuat sepanduk nemun isinya mengajak dan menghimbau kepada kaum Muslimin untuk tidak memakai atribut hari raya agama lain dan ini sangat jauh berbeda dengan isi sepanduk liar serta provokatif yang ada."

Dia menyampaikan bahwa segala kegiatan JAS sangat jelas dan terprogram dan dalam pelaksanaannya harus sesuai aturan dan batasan yang mengikat.

"Konsep serta perencanaan bagi segala kegiatan yang akan dilakukan JAS sangat jelas dan terprogram sehingga dasar pijakan dalam melaksanakan program kegiatan jamaah harus sesuai peraturan atau batasan–batasan yang mengikat bagi para anggota dan pimpinan atau pengurus Jama’ah Ansharusy Syariah itu sendiri, kata Abu Khalid. "Sekalipun itu hanya pemasangan sepanduk, harus sesuai dengan peraturan atau batasan-batasan yang ada di dalam jamaah. dirinya menambahkan.


Warga Samarinda hari Kamis digegerkan penemuan 2 buah spanduk yang isinya bernada ancaman kepada pemeluk agama lain dan juga terhadap TNI dan Polri yang dalam spanduk tersebut dicap Kafir dan antek Amerika.

Abu Khalid mengajak umat Islam bersama-sama membantu memahamkan umat Muslim yang masih awam dalam permasalahan Aqidah sebagaimana yang telah di fatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan provinsi Kal-Tim.

"Kami Jamaah Ansharusy syariah Mudiriyah Kal-Tim mengajak kaum muslimin khususnya yang ada di Kalimantan timur dan seluruh kaum Muslimin pada umumnya sebagaimana fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan MUI propinsi Kaltim untuk bersama-sama membantu memahamkan saudara kita yang belum mengerti tentang permasalahan Aqidah yang berkaitan dengan perayaan-perayaan agama lain.

"Islam adalah agama yang mempunyai perayaan sendiri, dan itu semua sudah jelas, tidak lagi perlu mengikuti, meramaikan perayaan agama lain" tambahnya.

"Toleransi itu sederhana," kata Abu Khalid yang sempat melakukan pengecekan ke lokasi yang diduga tempat pemasangan spanduk liar dan provokati tersebut, namun dia menyatakan bahwa spanduk-spanduk itu telah dicopot, "Lakum Diinukum Wa Liya Diin", Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku.

Abu Khalid juga menyerukan umat Islam untuk bersatu dan tidak mudah terprovokasi oleh isi spanduk-spanduk liar itu serta untuk selalu bertabayun jika ada kabar yang berasal dari orang-orang fasik agar tidak menyesal.

"Kami Jamaah Ansharusy syariah Mudiriah Kaltim mengajak kaum muslimin bersama-sama untuk selalu menjaga ukhuwah Islamiyah, serta tidak mudah terprovokasi dengan adanya sepanduk-sepanduk liar yang tidak jelas asal usul dan isinya.

"Kemudian mari selalu kita mengingat firman Allah Subhanahu Wa Ta'la, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (Al-Hujurat: 6). Waallohu A'lam. (msb/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version