View Full Version
Selasa, 05 Jan 2016

Panitia Kemenag Minta Maaf Soal Pelecehan Tarian Bali di Atas Sajadah

JAKARTA (voa-islam.com)—Pelecehan terhadap simbol-simbol Islam tampaknya terus berlanjut. Belum lagi selesai masalah terompet berbahan sampul al-Qur’an, kini ada lagi kasus pelecehan terhadap simbol Islam.

Yang terbaru, pada peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-70 Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta tersebar foto peristiwa tarian Bali di atas sajadah. Peringatan HAB ini diselenggarakan, Ahad (3/1/2016) di halaman Kantor Kanwil Kemenag DKI Jakarta.

Karena derasnya kritikan atas peristiwa ini, akhirnya Panitia HAB menyampaikan permohonan maaf.

"Panitia HAB ke-70 Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta menyatakan permohonan maaf kepada semua pihak atas kelalaian kami," kata Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Abdurrahman lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Abdurrahman mengatakan bahwa tidak ada unsur kesengajaan pada kejadian itu. Karpet tersebut semula digunakan untuk Tari Saman yang diperagakan oleh 175 siswa madrasah. Akan tetapi, para penari Bali sudah maju ke depan untuk memperagakan tariannya meski karpet belum dilipat.

Lebih lanjut dikatakannya, karpet yang digunakan itu bukan diambil dari Masjid Kanwil DKI Jakarta yang biasa digunakan untuk shalat, melainkan karpet aula yang biasa digunakan untuk kegiatan sosial di Kanwil DKI Jakarta.

HAB Kementerian Agama sendiri diperingati setiap 3 Januari. Peringatan ini ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di halaman kantor.

Dalam kesempatan itu, diberikan penghargaan berupa Lencana Karya Satya kepada sejumlah aparatur Kemenag Kanwil DKI Jakarta yang telah mengabdikan dirinya selama 30 tahun, 20 tahun dan 10 tahun. Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah yang diiringi pertunjukan seni tari Saman dan Tari Kanyaka Sura.

"Atas nama panitia HAB ke-70, kami mengucapkan terima kasih atas kritik dan sarannya. Hal ini akan menjadi bahan pembelajaran bagi kami untuk lebih baik lagi di masa yang akan datang," kata dia.* [Syaf/Antara/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version