SUMEDANG (voa-islam.com) - Pemerintah Jokowi telah memastikan bahwa di awal tahun 2016 ini, mau tidak mau Indonesia harus bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tentu saja persaingan akan begitu ketat, pasalnya pasar bebas antar negara ASEAN.
Mengsikapi hal ini, pakar herbal Ustadz Faisol yang telah melanglang buana ke berbagai negara ini, beliau mengingatkan agar kita tidak terjebak dalam bisnis yang justru akan menguntungkan kapitalisme dan sosialisme. Demikian ungkap beliau saat mengisi Sinergi Bisnis Muslim dalam Forum Keluarga Poligami Samara di Sumedang, Sabtu (02/01).
...bila kita tidak punya undang-undang sendiri sesuai standar kita, maka kita akan dihukumi dan ditimbang dengan standar orang asing
Bahkan Ustadz yang tinggal di Jombang, Jawa Timur ini, mengungkapkan secara langsung kepada reporter Voa-islam Abdullah Protonema yang hadir dalam FKPS, bahwa dalam menghadapai MEA ini para herbalis dan pengusaha harus berkumpul bersama membicarakan undang-undang perdagangan yang sesuai dengan kapasitas dan budaya Indonesia.
Kemudian beliau terangakan, bila kita tidak punya undang-undang sendiri sesuai standar kita, maka kita akan dihukumi dan ditimbang dengan standar orang asing, sedangkan kebanyakan herbalis dan pengusaha di Indonesia ini banyak yang tidak profesional, tegas beliau. [protonema/voa-islam.com]
Editor: Syahid